Sebelumnya,
Korea Utara telah menempatkan sejumlah rudal jarak menengahnya di pantai
timur negeri itu. Langkah itu dilakukan untuk menyikapi latihan perang
bersama—digelar militer Korea Selatan dan Amerika Serikat—yang dianggap
sebagai persiapan untuk menyerang Korut.
Penarikan rudal jenis
Musudan itu dibenarkan salah satu pejabat pertahanan AS, yang
dirahasiakan identitasnya, seperti diwartakan kantor berita Korsel,
Yonhap.
Namun, salah satu pejabat AS lain di Dewan Keamanan
Nasional mengingatkan, terlalu dini menganggap hal itu sebagai tanda
Korut telah mengubah pendiriannya.
Ada banyak pengalaman
sebelumnya yang menunjukkan perilaku negeri itu sama sekali tidak bisa
ditebak. ”Apa yang kita lihat sekarang ini hanyalah jeda sementara
provokasi (Korut),” ujar juru bicara Pentagon, George Little.
Walau
belum pernah diujicobakan peluncurannya, bulan lalu Pemerintah Korsel
meningkatkan level kewaspadaannya menjadi ”ancaman vital”, menyusul
penempatan rudal Musudan di pantai timur Korut.
Tutup akun bank
Lebih
lanjut, kantor berita Dow Jones mengabarkan, Selasa (7/5), bank
Pemerintah China, Bank of China, menutup akun rekening bank Korut.
Sebelumnya, Pemerintah AS menuduh bank Korut tersebut menjadi pendukung
finansial dari program nuklir negeri komunis itu.
Bank of China
adalah institusi bank pemerintah terbesar di ”Negeri Tirai Bambu”, yang
diketahui memang menjalankan perintah politik langsung dari otoritas
Pemerintah China.
Selama ini China dikenal menjadi penyokong utama Korut, termasuk secara ekonomi.
Dalam
pemberitaan di Dow Jones disebutkan, ”Bank Perdagangan Asing Korut,
terbesar di negeri itu, diberi tahu bahwa akun rekening mereka di Bank
of China telah ditutup.”
Washington sejak lama telah menerapkan
sanksi terhadap sejumlah organisasi Korut, terutama bank devisa terbesar
negeri itu pasca-uji coba nuklirnya yang kontroversial.
Pemerintah
AS juga mendesak China melakukan sesuatu untuk membatasi sepak terjang
negeri tetangga sekutunya itu, termasuk dengan mengurangi kedekatan
hubungannya.
China belakangan akhirnya mendukung sanksi-sanksi yang diterapkan PBB.
Namun,
China masih beranggapan bahwa membenci Korut bukanlah jalan keluar
terbaik lantaran bisa menjadi provokasi yang justru akan
mendestabilisasi kawasan itu.
Ancaman Pyongyang
Lebih
lanjut, Pyongyang kembali mengeluarkan ancaman terbarunya terhadap
Seoul, menyusul rencana latihan perang laut yang akan kembali digelar AS
dan Korsel, kali ini di Laut Kuning.
Latihan itu berlangsung
mulai Senin hingga Jumat (6-10/5). Pihak Korut mengancam akan menyerang
dan balik diancam akan dibalas Korsel.
Ancaman terbaru Korut itu
juga muncul beberapa jam menjelang rencana pertemuan antara Presiden
Korsel Park Geun-hye dan Presiden AS Barack Obama di Washington
Baik AS maupun Korsel mengaku tetap akan membuka pintu untuk dialog dengan Korut.
Sumber :
http://internasional.kompas.com/read/2013/05/08/02274672/Krisis.Dua.Korea.Berlanjut
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon