Rabu, 29 Mei 2013

Pentagon tuntut penulis buku Bin Ladin tewas sebelum digerebek


Departemen Pertahanan Amerika Serikat, kerap disebut Pentagon, bakal menuntut mantan anggota pasukan khusus SEAL yang menulis buku No Easy Day. Pada memoir itu, dia menyatakan gembong teroris Usamah Bin Ladin sebenarnya telah tewas sebelum penyergapan dilakukan oleh serdadu Negeri Paman Sam itu.

BBC melaporkan, Jumat (31/8), Pentagon menilai sang penulis buku melanggar aturan militer dengan membocorkan rahasia negara. Penasehat keamanan Amerika Jeh Johnson menyatakan pihaknya bakal mengambil langkah hukum karena pelanggaran mantan tentara itu. "Berdasarkan penilaian Departemen Pertahanan, penulis buku jelas melakukan pembocoran informasi," tulis Johnson dalam surat terbuka yang dilansir kemarin malam.

Buku No Easy Day ditulis oleh mantan tentara yang menggunakan nama alias Mark Owen. Sebagian besar isinya bertentangan dengan penjelasan resmi pemerintah Amerika tentang operasi penangkapan pemimpin organisasi militan Al Qaidah itu.

Pentagon telah mengetahui siapa penulis buku menggegerkan itu, yaitu Matt Bissonette, 36 tahun, salah satu anggota pasukan khusus. Johnson menegaskan bahwa setiap personel SEAL yang terlibat dalam misi penyergapan Bin Ladin menandatangani perjanjian untuk tidak membocorkan setiap detail pelaksaanaan operasi sejak lima tahun lalu.

Selama ini seluruh media menulis Bin Ladin tewas setelah pasukan SEAL menyerbu rumahnya di Kota Abbotabad, Pakistan, Mei tahun lalu. Berkebalikan dari cerita itu, Owen menyatakan saat tim itu masuk Bin Ladin sudah wafat. Selain itu dia tidak menggenggam senjata. Tidak seperti diberitakan yakni dia melakukan perlawanan dan membawa pistol saat hendak ditangkap.

Buku itu kini menjadi buah bibir dan kontroversi di Amerika Serikat. Para anggota Tim Enam SEAL juga terancam hukuman jika terbukti membocorkan rahasia tingkat tinggi itu. Sampai saat ini baik Gedung Putih, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA), dan Departemen Pertahanan belum pernah melihat isi salinan buku itu.

Kepala Komando Operasi Rahasia Amerika Serikat Admiral Bill McRaven mengatakan militer bakal menghukum para prajurit yang membocorkan rahasia tingkat tinggi itu. Dia khawatir jika itu terbukti maka bakal membahayakan keselamatan serdadu Negeri Paman Sam lainnya.

Publik Amerika sedang ramai membicarakan buku ini. Kabarnya kisah kontroversial itu akan tersedia di toko buku mulai 4 September mendatang.
 
Sumber :
http://www.merdeka.com/dunia/pentagon-tuntut-penulis-buku-bin-ladin-tewas-sebelum-digrebek.html

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon