Brevet kehormatan bagi Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, bertambah lagi, setelah dikukuhkan menjadi warga kehormatan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU, di Bumi Margahayu, Jawa Barat, Rabu.
Bersama dengan Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, dan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman, Marsetio dikenakan baret jingga oleh Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU, Marsekal Muda TNI Amarullah, disaksikan Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI IB Putu Dunia, dalam satu upacara khusus.
Selain baret jingga kebanggaan Korps Pasukan Khas TNI AU itu, disematkan juga brevet bernuansa pedang diapit sayap di seragam loreng bermotif khas pasukan khusus TNI AU dengan kemampuan komando itu kepada ketiga perwira tinggi bintang empat itu.
Keterangan Dinas Penerangan TNI AL, Rabu, menyatakan, masih ada atribut khusus yang dianugerahkan kepada tiga warga kehormatan baru Korpashas itu, yaitu pisau komando khusus, termasuk kepada Marsetio.
Belum lama ini pada 15 Agustus lalu, Marsetio juga dianugerahi wing penerbang tempur kehormatan dari TNI AU di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma. Dia berada di kokpit Sukhoi Su-30MKI Skuadron Udara 11 yang dikemudikan Mayor Penerbang Vincent.
Selain Marsetio, yang juga menerima wing penerbang tempur kehormatan adalah Kepala Staf TNI AD (saat itu) Jenderal Moeldoko, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana.
Sama seperti di Bumi Margahayu, koleganya yaitu Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI IB Putu Dunia juga "mengawal" mereka di udara dalam pesawat tempur Sukhoi Su-30MKI lain, dan kemudian menyematkan wing khusus itu di dada kanan flight suit kehijauan yang dikenakan.
Panglima TNI (saat itu), Laksamana TNI Agus Suhartono, menyaksikan upacara penyematan wing kehormatan penerbang tempur TNI AU itu.
Di Bumi Margahayu, Marsetio dan ketiga perwira tinggi bintang empat itu bersama sejumlah besar pimpinan TNI dan matra-matra TNI, diberi peragaan dinamis kebolehan Detasemen B-90 Bravo Korps Pasukan Khas TNI AU.
Panglima TNI jadi warga kehormatan Korpaskhas TNI AU
Bertempat di Lapangan Merah Markas Komando Korps Pasukan Khas TNI AU, Pangkalan Udara Sulaeman, Bumi Margahayu, Jawa Barat, Rabu, Korps Baret Jingga mengangkat tiga warga kehormatan, yaitu Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Marsetio, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Budiman, yang disaksikan Kepala Staf TNI AU Marsekal IB Putu Dunia.
Prosesi pengangkatan warga kehormatan Korps Pasukan Khas TNI AU ini diawali dengan paparan kondisi terkini dan proyeksi ke depan korps khusus TNI AU ini oleh Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU, Marsekal Muda TNI Amarullah.
Besok (17/10), adalah hari jadi ke-66 Korps Pasukan Khas TNI AU, dengan beberapa momen kepahlawanan, diantaranya mengenang penerjunan perdana Pasukan Gerak Tjepat (saat itu) di Kotawaringin, Kalimantan Tengah, berkekuatan 17 personel dalam kampanye Operasi Dwikora yang dikumandangkan Presiden Soekarno.
Selepas pemaparan dari pasukan khusus TNI AU yang juga memiliki satuan antiteror dan intelijen, Detasemen B-90 Bravo, giliran Moeldoko yang memberi pengarahan kepada para pimpinan Korps Pasukan Khusus TNI AU, yang juga dihadiri segenap unsur pimpinan ketiga matra TNI itu.
"Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU, Marsekal Muda TNI Amarullah, yang kemudian memimpin upacara pengangkatan warga kehormatan kami, dalam upacara militer," kata Kepala Penerangan dan Kepustakaan Korps Pasukan Khas TNI AU, Mayor Pasukan Rifaid Bima.
Amarullah mengenakan baret jingga kebanggaan korps itu dengan empat bintang tertera, kepada para unsur pimpinan TNI dan matra-matra TNI itu. Juga penyematan brevet khusus keemasan berwacana pedang di tengah dua sayap, di dada kanan seragam mereka.
Di antara pengarahan Moeldoko, kata Bima mengutip, "Pegang teguh kekhasan yang dimiliki Korps Pasukan Khas TNI AU, hindari ego sektoral yang berdampak pada potensi timbul perpecahan dan keutuhan sebagai prajurit TNI, jaga nama baik korps sebagai salah satu satuan yang sering bersentuhan dengan masyarakat."
Korps Pasukan Khas TNI AU merupakan "pasukan unsur darat" TNI AU yang relatif tidak ada persamaannya pada militer negara-negara lain, terutama ASEAN. Jika bisa dibandingkan, dengan kemampuan komandonya, Korps Pasukan Khas TNI AU bertugas pokok dan fungsi mirip dengan Resimen Para Angkatan Darat Kerajaan Inggris.
Beberapa kekhasan atau kekhususan peran dan kemampuan personel Korps Pasukan Khas TNI AU adalah pengendalian tempur, SAR tempur, perebutan, penguasaan, dan operasionalisasi pangkalan udara dan perimeter sekitar, serta pertahanan udara dan pangkalan udara.
Sumber : Antara
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon