![]() |
Taliban |
Seorang pemimpin Taliban mengatakan kelompok fundamentalis itu kini
sedang mempersiapkan diri untuk memerintah kembali Afghanistan ketika
pasukan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) keluar dari negara itu.
Pemimpin Taliban, yang menggunakan nama samaran Qari Nasrullah, itu
menyatakan sebagian besar Afghanistan sekarang berada di bawah kendali
mereka. Misi NATO akan berakhir pada 2014. Sementara pasukan Amerika
Serikat dan Inggris akan keluar pada akhir tahun ini, seperti dilansir
surat kabar the Daily Mail, Jumat (4/10).
"Di Afghanistan, segala puji bagi Allah, kita akan berhasil. Kita
sedang mendekati kesuksesan total di mana sebagian besar negara ini kini
ada di bawah kendali kami," kata Nasrullah saat diwawancarai koran the
Daily Mirror.
"Pejuang kami telah sukses besar dengan banyak serangan. Kita akan
menang," lanjut dia. "Setelah pasukan asing dikeluarkan, kita ramalkan
akan sukses. Insya Allah, ketika pasukan NATO keluar maka negara ini
akan menjadi seperti sebelumnya, yakni Emirat Islam Afganistan."
Nasrullah, yang berbicara di luar Kota Peshawar, mengisyaratkan bahwa
mungkin ada pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan tentang
perjanjian pembagian kekuasaan setelah pasukan asing keluar pada 2015.
"Kita akan menyatukan seluruh Afghanistan dalam satu rumah karena ini
adalah rumah mereka. Kami akan duduk bersama dan memutuskan di antara
diri kita sendiri. Kami akan melakukan segalanya setelah pasukan
meninggalkan negara ini," ucap Nasrullah.
Nasrullah digambarkan sebagai seseorang telah berjuang dengan Taliban
selama bertahun-tahun. "Ini adalah Afghanistan kami, dan mengenai
penyatuan negara ini dan membentuk pemerintahnya adalah masalah
internal," ujar dia.
"Kami ingin kedamaian, namun kita tidak ingin orang lain mengarahkan
kita. Kita telah diberitahu bagaimana menyatukan bangsa kami, rakyat dan
negara kami, dan itu tidak perlu arahan dari orang lain," tegas
Nasrullah.Namun, dia menampik kematian ribuan pasukan koalisi di tangan
Taliban sejak 2001 lalu.
"Mengenai jumlah tentara Anda yang tewas, ketika mereka melakukan
perjalanan jauh untuk berperang, mereka pasti tidak akan disajikan
dengan bunga tapi pastinya akan ada kematian. Dan jika saya mengatakan
saya minta maaf hanya karena untuk membuat Anda senang, maka itu akan
sangat salah," kata Nasrullah.
"Ribuan warga kami telah mati syahid. Dan bagi tentara Anda, kami
tidak akan pergi setelah mereka keluar ke negara lain. Mereka datang ke
negara kami dan mereka telah menyiksa kami dan menyabotase pemerintah
kami," lanjut dia.
Koran the Daily Mirror melaporkan bahwa ajudan Nasrullah menyebut dia
sebagai pemimpin yang dihormati. Ajudan tidak disebutkan identasnya itu
menjelaskan Nasrullah adalah seorang anggota dewan dari jaringan
Taliban untuk Provinsi Kunar, sebelah timur laut Afganistan.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon