![]() |
Baliho calon presiden pada pemilu 2014 Farhat Abbas terpampang di Jalan Mas Mansyur Jakarta Pusat, Senin (14/1/2013). Baliho berukuran 3x8 meter tersebut bertuliskan Majukan Seni Budaya Bangsa |
Gara-gara protes lewat jejaring sosial Twitter, pengacara Farhat
Abbas dilaporkan ke polisi. Hari ini, Kamis (4/4/2013), dia memenuhi
panggilan Polda Metro Jaya terkait "kicauan" tersebut. Seusai menjalani
pemeriksaan, dia menanggapi pertanyaan wartawan dengan enteng.
"Ini
risiko calon presiden," ujar Farhat di Polda Metro Jaya, Kamis
(4/4/2013). Dia mengatakan sudah meminta maaf kepada Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang menjadi sasaran "kicauannya".
"Saya
sudah minta maaf kepada Ahok. Dia juga tidak terganggu pernyataan
itu," ujar Farhat. Dia pun merasa tak terganggu dengan pemeriksaan
tersebut.
"Kalau kata China kan hanya kurang sosialisasi saja, bukan berarti nyebut China
itu menghina," tepis Farhat. Kalaupun penggunaan kata itu memang
dianggap rasial, Farhat menyatakan siap beradu pembuktian.
"Kita
buktikan saja. Kalau memang setelah diperiksa dan memang rasis, ya apa
boleh buat. Berarti menjalani proses hukum," kata Farhat.
Kicauan Farhat
yang dianggap rasial oleh sesama pengguna jejaring sosial beredar tiga
bulan lalu. Farhat mengunggah kicauan topik ini pada Rabu (2/1/2013)
pukul 08.03 WIB.
Berikut beberapa kicauan yang berlanjut. @farhatabbaslaw: "Ahok
sana sini protes plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke org Umum
katanya! Dasar Ahok plat Aja diributin! Apapun platnya tetap C***!"
Kicauan
Farhat langsung ditanggapi beragam komentar. Namun, jawaban kontra
paling banyak menghiasi tanggapan untuk Farhat. Salah satu kicauan
balasan dari akun Twitter @radjayou menuliskan, "C*** bagian dr nuswantoro gak? Hati2 rasis."
Tanggapan lain pun muncul, seperti dari @Poer23_Asr: "orang ini mengajarkan kebencian dan SARA.parah!" Tak hanya diam, Farhat pun turut menanggapi pernyataan para pengguna dunia maya tersebut.
Menurut
suami penyanyi Nia Daniati itu, kata "C***" yang dimaksud bukan
bermuatan rasial, melainkan menekankan pada status sosial yang
bersangkutan di Indonesia. Salah satu jawaban dia adalah" @LeoSimorangkir
maksud gue knp org C*** harus ngamuk2 krn plat nomor doang ! Orang
C*** kan sopan Dan ga suka ngamuk! Jualan Aja dpt garansi."
Pergulatan
wacana para pengguna media sosial tersebut terkait pernyataan
kontroversial yang dilontarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama tentang pelat nomor khusus yang dipasang di mobil dinas
gubernur dan wakil gubernur. Pasalnya, hingga saat itu polisi belum
memberikan pelat itu kepada Jokowi dan Basuki. "Kalau kita mau omong
jujur, pelat nomor RFS dan RFD itu semua orang punya uang juga bisa
beli. Tetangga saya punya banyak RFS dan RFD," kata Basuki di Balaikota
Jakarta, Jumat (4/1/2013).
Ternyata kicauan Farhat pun berbuntut jadi masalah hukum. Setidaknya ada dua laporan masuk ke Polda Metro Jaya atas persoalan ini. Salah satu pelapor adalah Anton Medan.
Sumber :
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/04/16332757/Diperiksa.soal.Kicauan.Rasial.Farhat.Abbas.Ini.Risiko.Calon.Presiden
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon