Senin, 29 Juli 2013

Laporan dicabut, pelaku penggesek kelamin di Transjakarta bebas

Ilustrasi perkosaan, pelecehan seksual, pencabulan.
NT (32), korban pelecehan seksual di dalam bus Transjakarta koridor 9 jurusan Pinang Ranti-Pluit mencabut laporan perihal peristiwa yang dialaminya. NT sendiri menjadi korban tindakan asusila pelaku atas nama Johari yang dengan sengaja menggesek-gesekan alat kemaluannya saat berdiri di belakang korban.

Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Aswin menuturkan korban tidak yang sudah diperiksa di Mapolres Jakarta Selatan tiba-tiba mencabut laporan yang telah ia buat.
"Korban tidak jadi bikin laporan. Karena malu mungkin ya," ujar Aswin dalam pesan singkatnya, Senin (29/7).

Saat ditanya terkait apakah pelaku diamankan atau tidak, Aswin beralasan karena kasus tersebut masuk dalam delik aduan, maka pelaku dibebaskan.

"Karena ini delik aduan, jadi ya dibebasin. Pelaku kita lepas, tapi dengan membuat surat perjanjian, agar dia nggak ulangin lagi," tambahnya.

Saat ditanya jaminan pelaku yang melakukan hal serupa seperti Johari, Aswin melempar hal tersebut ke bagian pengamanan internal pengelola bus Transjakarta.

"Nanti akan ada pengamanan, tapi kan sebenernya ini bukan tugas polisi juga ya, tapi pengelola Transjakarta, gmana supaya hal tersebut nggak ada lagi," tandasnya.

Sebelumnya, NT (32) mengalami pelecehan seksual saat naik bus Transjakarta dari Halte Cawang BNN merasa aneh dengan penumpang lelaki yang berada tepat di belakangnya. Lantas korban pun berteriak lantaran di bagian belakang tubuhnya terdapat cairan yang diduga sperma.

Benar saja, saat dipergoki, penumpang lelaki tersebut menampakan alat kelaminnya. Teriakan korban membuat menarik perhatian penumpang lainnya dan membuat pelaku tidak bisa berkutik lagi.

Pelaku pun diringkus di Halte Pancoran untuk kemudian dilaporkan ke Polsek Pancoran.
"Pelaku gesek-gesek belakang korban sampai keluar air maninya," kata Ubaedillah yang menemani korban melapor di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (29/7).

Johari pun mengelak meski ada bukti yang ditemukan ini. Dia mengaku tidak melakukan pelecehan, saat peristiwa ini terjadi situasi memang berdesakan. Dia juga tidak mengakui jika desak-desakan itu dilakukan sengaja.

"Tadi itu desak-desakan. Saya nggak tau itu cairan apa," kata Johari yang mengaku warga Ciracas dan naik bus TransJakarta dari TMII.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon