Jumat, 11 Oktober 2013

AS-Korsel Teken Perjanijan Persekutuan Militer Baru

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dan rekannya dari korea selatan Kwan-jin sesaat sebelum penandatangan perjanjian kerjasama militer baru kedua negara
Amerika Serikat dan Korea Selatan, Rabu (2/10/2013), menandatangani kerja sama militer baru terkait strategi untuk mengatasi ancaman nuklir Korea Utara.

Rencana operasional ini menjelaskan sebuah "kerangka kerja strategis" antara militer kedua negara dalam menghadapi skenario ancaman nuklir Korea Utara, baik saat ini maupun di masa perang.

Rencana itu ditandatangani Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel yang kembali menegaskan komitmen AS untuk menggunakan semua kemampuan militernya untuk memberikan perlindungan yang kredibel dan bertahan lama untuk Korea Selatan.

Dalam jumpa pers usai penandatanganan kerja sama itu, Hagel menegaskan rencana strategis yang disepakati kedua negara itu mencakup seluruh ancaman senjata pemusnah massal Korea Utara, termasuk senjata kimia.

Seharusnya Korea Selatan mengambil alih komando operasional perang pada 2015, namun negeri itu meminta transisi itu ditunda akibat terus meningkatnya ancaman nuklir Korea Utara.

Dengan kesepakatan ini maka jika terjadi perang dengan Korea Utara, maka komandan militer AS yang akan memimpin sebanyak 28.000 pasukan AS di negeri itu bersama sekitar 640.000 pasukan Korea Selatan.

Berdasarkan data Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Pyongyang memiliki 5.000 ton persenjatan kimia. Ditambah dengan kemungkinan adanya bom nuklir maka ancaman terhadap Korea Selatan semakin bertambah. 

Korea Utara Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS

Kapal Induk bertenaga nuklir milik AL Amerika Serikat
Korea Utara, Jumat (11/10/2013), mengancam akan menenggelamkan sebuah kapal induk AS, setelah angkatan laut negeri itu menggelar latihan perang bersama Korea Selatan dan Jepang.

Latihan yang digelar di pesisir selatan Semenanjung Korea itu melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington, sejumlah kapal perang, helikopter anti-kapal selam, dan sejumlah peralatan tempur lainnya.

"Latihan perang itu menunjukkan bahwa aliansi militer tiga negara AS-Jepang-Korsel telah berkembang menjadi aliansi perang nuklir dan secara aktual sudah beroperasi," demikian pernyataan dari Komite Reunifikasi Damai Korea Utara.

Komite itu meminta, ketiga negara tersebut agar tidak meluncurkan sebuah perang nuklir terhadap Korea Utara.

"Jika tetap meluncurkan perang nuklir, maka angkatan bersenjata Korea Utara akan menggelar serangan yang akan mengubur penyerang dan provokator ke dalam laut bersama kapal induk mereka," kata Komite.

Korea Utara berulang kali mengecam latihan militer yang digelar Korea Selatan dan mengancam akan melakukan serangan jika latihan militer terus digelar.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon