Selasa, 22 Oktober 2013

Hubungan Iran-AS Picu Kemarahan Israel

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Israel “kecewa dan marah” atas hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) juga sejumlah negara Barat lainnya. Hubungan tersebut dikabarkan semakin membaik.

Ucapan Rouhani tersebut merupakan tanggapannya atas celotehan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut Rouhani berbohong untuk memperbaiki hubungan dengan negara Barat. Selain itu, Netanyahu juga memperingatkan Iran akan terus membangun program nuklirnya.

Hassan Rouhani 
Netanyahu mengatakan, Israel akan bertindak sendirian untuk mencegah pembangunan nuklir Iran. Ucapan itu menunjukkan Israel siap melakukan serangan militer terhadap Iran tanpa ada persetujuan negara lain.

“Kita tidak mengaharap apapun terhadap rezim Zionis,” jelas Rouhani, seperti dikutip Al-Jazeera, Kamis (3/10/2013).

“Israel kecewa dan marah karena pedang tumpul telah digantikan dengan logika untuk memerintah dunia. Tentu saja pesan bangsa Iran mengenai perdamaian dunia terdengar lebih baik,” ditambahkan Rouhani yang juga dikenal sebagai ulama moderat. 

Presiden Iran baru saja pulang dari New York, AS dalam rangka menghadiri sidang majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di New York Rouhani berupaya meyakinkan anggota Dewan Keamanan PBB (DK PBB) kalau Iran tidak membangun senjata nuklir. 

Selain itu saat berada di AS,  Rouhani juga melakukan pembicaraan bersejarah dengan Presiden AS Barack Obama lewat sambungan telepon. Dialog tersebut sangat bersejarah karena hubungan Iran dan AS sudah membeku sejak medio 1970an.

Melihat langkah Iran yang semakin “akrab” dengan dunia luar khususnya barat, membuat Israel gerah. Perang verbal dilakukan Israel untuk meyakinkan dunia bahwa Iran tidak sepenuhnya berubah dan juga menyebut mereka sedang mengambil waktu untuk membangun senjata nuklir yang sangat berbahaya bagi dunia internasional.

Iran Ajukan Proposal Perdamaian Nuklir ke AS

Iran mengajukan proposal perdamaian nuklir kepada Amerika Serikat (AS). Proposal ini dianggap sebagai terobosan dalam proses negosiasi nuklir Iran yang telah lama buntu.

Proposal ini dikeluarkan Iran dalam pertemuan 5+1 di Kota Jenewa, Swiss, Selasa 15 Oktober 2013. Kelompok 5+1 adalah grup negara besar yang terdiri dari AS, Rusia, China, Inggris, Prancis dan Jerman.

Isi dari proposal yang ditawarkan Iran masih dirahasiakan. Namun, Pemerintah Iran menegaskan proposal tersebut merupakan bukti komitmennya terhadap proses negosiasi.

“Proposal yang kami tawarkan membuka peluang untuk sebuah terobosan. Isi proposal sangat mendetil,” ujar negosiator Iran, Abbas Araqchi, seperti dikutip AFP, Rabu (16/10/2013).

AS sendiri menyambut baik proposal Iran. Negeri Paman Sam tersebut berharap, pertemuan antara Iran dengan Negara 5+1 bisa terus dilanjutkan.

“Pertemuan kali ini sangat bermanfaat. Kami berharap proses negosiasi dengan Negara 5+1 terus berlanjut. Kami berkomitmen untuk menjalin hubungan (dengan Iran),” ujar seorang pejabat AS yang menolak disebut namanya.

Sumber : Okezone

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon