Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta berniat menjual dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu,
PT Cemani Toka, distributor tinta dan PT Ratax Armada, perusahaan bergerak dalam
jasa transportasi taksi.
Keduanya
dinilai tidak dapat memberikan deviden kepada Pemprov DKI karena terus merugi
sejak beberapa tahun terakhir. Berdasarkan catatan, PT Cemani Toka sudah lima
tahun tidak memberikan deviden dalam pendapatan daerah, sementara PT Ratax
selama tiga tahun terakhir ini tidak menyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
Wakil
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, mengatakan, dari 23 BUMD, hanya 10 BUMD
yang rajin menyetorkan deviden PAD. Pemprov akan mengkaji perusahaan mana saja
yang tidak bisa memberikan keuntungan, khususnya perusahaan skala kecil.
"Perusahaan yang tidak bisa memberi keuntungan bagi pemerintah daerah, mau
tidak mau harus dijual," kata dia, Jumat, 15 Maret 2013.
Pemprov
akan menggandeng Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), untuk
melakukan kajian. Setidaknya ada dua BUMD yang masuk daftar kajian divestasi
yaitu PT Cemani Toka dan Ratax. "Saya belum tahu berapa BUMD yang akan
didivestasi. Tapi minimal pastinya ada dua BUMD," ujarnya.
Ada
juga perusahaan yang masuk dalam daftar kajian yakni PT Pakuan dan PT Grahasari
Surya Jaya yang bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata. Ahok memastikan
tidak semua BUMD merugi. Hanya sebagian kecil saja yang merugi.
Basuki
menargetkan pada 2017 mendatang 23 BUMD diharapkan bisa menyumbang PAD sebesar
Rp1 triliun. Pemprov akan melakukan revitalisasi seluruh BUMD dengan membentuk
holding. "Target Rp1 triliun ke PAD bisa dicapai sebelum 2017 kalau semua
BUMD dikelola dengan baik," ucapnya.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon