Operasi, yang bernama Hussein
Ayub (mantan komandan angkatan udara Hizbullah yang menjadi martir pada
1996), berhasil menembus ratusan kilometer wilayah udara Israel dan
beroperasi bebas dekat dengan situs nuklir Israel di Dimona tanpa
terdeteksi oleh radar canggih Israel dan AS.
Sukses besar operasi infiltrasi
drone Hizbullah di wilayah udara Israel, membuat pemerintah Amerika Serikat
(AS) khawatir dan menuduh bahwa kelompok Hizbullah adalah mesin pembunuh
bagi Presiden Suriah Bashar Assad.
"Hizbullah terus
melanjutkan bantuan baru bagi Assad agar tetap berkuasa. Bantuan ini diberikan
bersama dengan Iran," ujar Duta Besar AS untuk Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) Susan Rice, seperti dikutip Associated Press, Selasa
(16/10).
Kerusuhan di Suriah yang
dilakukan kelompok-kelompok teroris bersenjata didikan Arab Saudi, Qatar, AS
dan Turki mengalami kerugian besar sehingga membuat negara-negara tersebut
berang terutama AS dan Turki.
Mereka menuduh kemenangan
tentara Suriah dalam melawan teroris berkat bantuan Hizbullah bersama dengan
Iran di lapangan, sementara bantuan Rusia dan Cina di forum Dewan Keamanan
PBB.
Negara-negara pemasok senjata
kepada teroris Suriah ini berharap Presiden Bashar Al Assad segera jatuh dan
menggantikanya dengan pemimpin yang pro dengan Israel.
Dubes AS di PBB, Rice pun
menuduh pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah telah melakukan standar
ganda mengenai masalah Suriah. "Dukungan aktif dan terus berkembang
kepada Assad, menunjukkan Hassan Nasrallah terus menunjukkan kepentingan
nasional Libanon yang tidak lebih dari bentuk yang berbahaya," ujar Rice.
Amerika Serikat terus berusaha
agar komunitas internasional bersatu melawan aktivitas Hizbullah. Menurut
Rice, pemerintahannya kini berupaya untuk mengecilkan peranan Hizbullah.
Operasi yang bernama Hussein Ayub
(mantan komandan angkatan udara Hizbullah yang menjadi martir pada
tahun 1996), berhasil menembus ratusan kilometer wilayah udara Israel dan
beroperasi bebas dekat dengan situs nuklir Israel di Dimona tanpa
terdeteksi oleh radar canggih Israel dan AS.
Bahkan surat kabar Inggris Sunday
Times, menggambarkan suksesnya operasi tersebut dan menulis, "Drone,
yang mengudara selama tiga jam sebelum ditembak oleh jet tempur F-16
Israel telah mengirim gambar-gambar persiapan latihan militer terbesar
Israel bersama tentara AS ... selain itu juga drone mengirim serta situs
rudal balistik, lapangan terbang utama dan, mungkin juga, reaktor nuklir
Israel di Dimona."
"Ini hanya sebagian dari
kemampuan kami," kata Nasrullah. Ia juga menambahkan Israel sendiri telah
mengakui kegagalan keamanan mereka meskipun mereka dipasok teknologi
terbaru dari kekuatan-kekuatan Barat.
Sekjen Hizbullah juga menyatakan
bahwa pesawat itu dibuat oleh Iran, tapi dirakit oleh gerakan
perlawanan Hizbullah.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon