Di tahun 1925 Werner Heisenberg mengajukan rumus baru
di bidang fisika, suatu rumus yang teramat sangat radikal, jauh berbeda dalam
pokok konsep dengan rumus klasik Newton. Teori rumus baru ini --sesudah
mengalami beberapa perbaikan oleh orang-orang sesudah
Heisenberg--sungguh-sungguh berhasil dan cemerlang. Rumus itu hingga kini bukan
cuma diterima melainkan digunakan terhadap semua sistem fisika, tak peduli yang
macam apa dan dari yang ukuran bagaimanapun.
Dapat dibuktikan secara matematik, sepanjang
pengamatan hanya dengan menggunakan sistem makroskopik melulu, perkiraan
kuantum mekanika berbeda dengan mekanika klasik dalam jumlah yang terlampau
kecil untuk diukur. (Atas dasar alasan ini, mekanika klasik --yang secara
matematik lebih sederhana daripada kuanturn mekanika-- masih dapat dipakai
untuk kebanyakan perhitungan ilmiah). Tetapi, bilamana berurusan dengan sistem
dimensi atom, perkiraan tentang kuantum mekanika berbeda besar dengan mekanika
klasik. Percobaan-percobaan membuktikan bahwa perkiraan mengenai kuantum
mekanika adalah benar.
Salah satu konsekuensi dari teori Heisenberg adalah
apa yang terkenal --dengan rumus "prinsip ketidakpastian" yang
dirumuskannya sendiri di tahun 1927. Prinsip itu umumnya dianggap salah satu
prinsip yang paling mendalam di bidang ilmiah dan paling punya daya jangkau
jauh. Dalam praktek, apa yang diterapkan lewat penggunaan "prinsip ketidakpastian"
ini adalah mengkhususkan batas-batas teoritis tertentu terhadap kesanggupan
kita membuat ukuran-ukuran ilmiah. Akibat serta pengaruh dari sistem ini sangat
dahsyat. Apabila hukum dasar fisika menghambat seorang ilmuwan --bahkan dalam
keadaan yang ideal sekalipun-- mendapatkan pengetahuan yang cermat dari suatu
penyelidikan, ini disebabkan karena sifat-sifat masa depan dari sistem itu
tidak sepenuhnya bisa diramalkan. Menurut "prinsip ketidakpastian,"
tak akan ada perbaikan pada peralatan ukur kita yang akan mengijinkan kita
mengungguli kesulitan, ini.
"Prinsip ketidakpastian" ini menjamin bahwa
fisika, dalam keadaannya yang lumrah, tak sanggup membikin lebih dari sekedar
dugaan-dugaan statistik. Seorang ilmuwan yang menyelidiki radioaktivitas, misalnya,
mungkin mampu menduga bahwa satu dari setriliun atom radium, dua juta akan
mengeluarkan sinar gamma dalam waktu sehari sesudahnya.
Tetapi, Heisenberg sendiri tidak bisa menaksir apakah
ada atom radium yang khusus yang akan berbuat begitu. Dalam banyak hal yang
praktis, ini bukannya satu pembatasan yang ketat. Bilamana menyangkut jumlah
besar, metoda statistik sering mampu menyuguhkan basis pijakan yang dapat
dipercaya untuk sesuatu langkah.
Tetapi, jika menyangkut jumlah dari
ukuran kecil, soalnya jadi lain. Di sini "prinsip ketidakpastian"
memaksa kita menghindar dari gagasan sebab-akibat fisika yang ketat. Ini
mengedepankan suatu perubahan yang amat mendasar dalam pokok filosofi ilmiah.
Begitu mendasarnya sampai-sampai ilmuwan besar Einstein tak pernah mau terima
prinsip ini. "Saya tidak percaya," suatu waktu Einstein berkata,
"bahwa Tuhan main-main dengan kehancuran alam semesta."
Tetapi, ini pada hakekatnya sebuah
pertanda bahwa ahli-ahli fisika yang paling modern merasa perlu menerimanya.
Jelaslah sudah, dari sudut teori
kuantum, dan pada tingkat lebih lanjut bahkan lebih besar dari "teori
relativitas," telah merombak konsep dasar kita tentang dunia fisik.
Tetapi, konsekuensi teori ini tidaklah semata bersifat filosofis.
Diantara penggunaan praktisnya,
dapat dilihat pada peralatan modern seperti mikroskop elektron, laser dan
transistor. Teori kuantum juga secara luas digunakan dalam bidang fisika nuklir
dan tenaga atom. Ini membentuk dasar pengetahuan kita tentang bidang
"spectroscopy" (alat memprodusir dan meneliti spektra cahaya), dan
ini digunakan secara luas di sektor astronomi dan kimia. Dan juga dimanfaatkan
dalam penyelidikan teoritis dalam masalah yang topiknya beraneka ragam seperti
kualitas khusus cairan belium, dasar susunan intern binatang-binatang, daya
penambahan kekuatan magnit, dan radio aktivitas.
Werner Heisenberg lahir di Jerman
tahun 1901. Dia terima gelar doktor dalam bidang fisika teoritis dari
universitas Munich tahun 1923. Dari tahun 1924 sampai 1927 dia kerja di Kopenhagen
bersama ahli fisika besar Denmark, Niels Bohr. Kertas kerja penting pertamanya
tentang ihwal kuantum mekanika diterbitkan tahun 1925 dan rumusnya tentang
"prinsip ketidakpastian" keluar tahun 1927. Heisenberg meninggal
tahun 1976 dalam usia tujuh puluh empat tahun. Dia hidup bersama isteri dan
tujuh anak.
Dari sudut arti penting kuantum
mekanika, para pembaca mungkin heran apa sebab Heisenberg tidak ditempatkan
lebih tinggi dari nomornya sekarang. Tetapi perlu diingat, Heisenberg bukanlah
satu-satunya ilmuwan penting yang berhubungan dengan pengembangan kuantum
mekanika. Sumbangan pikiran penting telah diberikan oleh beberapa pendahulu
yang tenar seperti Max Planck, Albert Einstein, Niels Bohr, dan ilmuwan
Perancis Louis Broglie. Sebaris tambahan masih bisa ditulis di sini seperti
ilmuwan Austria Erwin Schrodinger, ahli Inggris P.A.M. Dirac. Semua mereka ini
turut memberi sumbangan yang amat membantu bagi teori kuanturn pada tahun-tahun
tak lama sesudah Heisenberg menerbitkan kertas kerjanya yang bermakna besar
laksana sperma buat kesuburan ilmu pengetahuan. Namun begitu, saya pikir
Heisenberg-lah tokoh yang paling utama dalam pengembangan mekanika kuantum ini
dan atas dasar itulah dia layak diberi tempat urutan tinggi dalam buku ini.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon