1.
PENDAHULUAN
Ikan Sidat (anguilla
bicolor), termasuk famili Anguillidae, ordo Apodes. Di Indonesia diperkirakan
paling sedikit terdapat 5 (lima) jenis Ikan Sidat, yaitu : Anguilla
encentralis, A. bicolor bicolor, A. borneonsis, A. Bicolor Pacifica, dan A.
celebensis.
Ikan Sidat tumbuh di
perairan tawar (sungai dan danau) hingga mencapai dewasa, setelah itu Ikan
Sidat dewasa beruaya ke laut dalam untuk melakukan reproduksi. Larva hasil
pemijahan akan berkembang, dan secara berangsur-angsur terbawa arus ke perairan
pantai. Ikan Sidat yang telah mencapai stadia elver (glass eel) akan beruaya
dari perairan laut ke perairan tawar melalui muara sungai.
Ruaya anadromus larva
Sidat (elver) berhubungan dengan musim. Diperkirakan ruaya larva Ikan Sidat
dimulai pada awal musim hujan, akan tetapi pada musim tersebut faktor arus
sungai dan keadaan bulan sangat mempengaruhi intensitas ruayanya.
Ikan Sidat termasuk
ikan karnivora. Di perairan umum Ikan Sidat memakan berbagai jenis hewan,
khususnya organisme benthik seperti crustacea (udang dan kepiting), polichatea
(cacing, larva chironomus dan bivalva serta gastropods). Aktivitas makan Ikan
Sidat umumnya pada malam hari (nokturnal).
Ikan Sidat telah
dibudidayakan secara intensif di Eropa khususnya di Norwegia, Jerman dan
Belanda serta Asia, yaitu : Jepang, Taiwan dan China daratan. Di negara-negara
lain seperti Australia, Indonesia dan beberapa negara Eropa dan Afrika Barat
umumnya produksi Ikan Sidat masih mengandalkan dari hasil penangkapan di alam..
Ikan Sidat dapat dibudidayakan di dalam ruangan tertutup (indoor) dan di luar
ruangan (outdoor). Di Indonesia dengan suhu lingkungan yang relatif konstan
sepanjang tahun maka pemeliharaan Ikan Sidat dapat dilakukan di luar ruangan
(out door).
Secara
praktis Ikan Sidat dapat dibudidayakan di kolam tanah berdinding bambu, kolam
beton (bak beton), pen dan keramba faring apung. Apa pun jenis wadah yang
digunakan dalam budidaya Ikan Sidat yang hamus diperhatikan adalah bagaimana
mencegah lolosnya ikan dari media budidaya.
2.
LINGKUNGAN
PERAIRAN YANG DIKEHENDAKI UNTUK BUDIDAYA IKAN SIDAT
a.
Suhu.
Pada pemeliharaan benih Ikan Sidat lokal, A. bicolor bicolor, suhu terbaik untuk memacu pertumbuhan adalah 29°C.
Pada pemeliharaan benih Ikan Sidat lokal, A. bicolor bicolor, suhu terbaik untuk memacu pertumbuhan adalah 29°C.
b.
Salinitas.
Pada pemeliharaan Ikan Sidat lokal.,, A. bicolor bicolor (elver), salinitas yang dapat memberikan pertumbuhan yang baik adalah 6 - 7 ppt.
Pada pemeliharaan Ikan Sidat lokal.,, A. bicolor bicolor (elver), salinitas yang dapat memberikan pertumbuhan yang baik adalah 6 - 7 ppt.
c.
Oksigen
Terlarut.
Kandungan
oksigen minimal yang dapat ditolelir oleh Ikan Sidat berkisar antara 0,5 - 2,5
ppm.
d.
pH.
pH
optimal untuk pertumbuhan Ikan Sidat adalah 7 - 8.
e.
Amonia
(N H3- N) dan Nitrit (NO2-N)
Pada
konsentrasi amonia 20 ppm sebagian Ikan Sidat yang dipelihara mengalami
methemoglobinemie dan pada konsentrasi 30 - 40 ppm seluruh Ikan Sidat mengalami
methemoglobinemie.
3.
KEBUTUHAN
NUTRIEN
Seperti
halnya jenis ikan-ikan lain, Ikan Sidat membutuhkan zat gizi berupa protein,
lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Kadar protein pakan optimal adalah 45% untuk ikan bestir
(juvenil) dan sekitar 50% untuk ikan kecil (fingerling).
4.
BUDIDAYA
IKAN SIDAT PADA JARING APUNG
a.
Jaring
Apung.
Satu
unit jaring apung memiliki empat kolam berukuran 7 x 7 m, dengan jaring
berukuran 7 x 7 x 2,5 m dan mata jaring 2,5 inchi. Untuk menghindari lolosnya
ikan, disekeliling tepian kolam bagian atas diberi penutup dari hapa dengan
lebar 60 cm.
b.
Benih
Ikan Sidat.
Benih
Ikan Sidat (Anguilla bicolor) berbobot 15 - 20 gram per ekor dengan panjang
20-30 cm.. Benih Ikan Sidat diperoleh dari Pelabuhan Ratu hasil tangkapan
nelayan di perairan umum.
c.
Padat
Penebaran.
Setiap
kolam ditebar 100 kg benih Ikan Sidat.
d.
Pakan.
Pakan
yang diberikan adalah pakan buatan berbentuk pasta dengan kandungan :
o
Protein 47,93%
o
Lemak 10,03%
o
Seratkasar 8,00%
o
BETN 8,32%
o
Abu 25,71%
Pakan diberikan sebanyak 3% dari berat
total ikan Konvensi pakan sebesar 1,96.
Dengan konvensi tersebut akan diperoleh laju perturnbuhan
rata-rata 1,46`% dengan mortalitas 9,64 %.
Dengan konvensi tersebut akan diperoleh laju perturnbuhan
rata-rata 1,46`% dengan mortalitas 9,64 %.
e.
Masa
Pemeliharaan dan Panen.
Pemeliharaan
Ikan Sidat pada kolam keramba jaring apung selama 7 - 8 bulan, dan masa. panen
secara bertahap dapat dimulai pada masa pemeliharaan 4 bulan.
Ukuran
Ikan Sidat yang, dipanen dapat - mencapai ukuran. konsumsi yaitu 180 - 200 gram
per ekor. Pemeliharaan ikan
Sidat pada kolam keramba jaring apung merupakan salah satu alternatif dalam
rangka penganekaragaman budidaya ikan pada kolam keramba jaring apung. Namun
dalam penerapannya masih perlu diperhatikan kondisi serta kualitas perairan
umum yang dipergunakan.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon