Sebelum
Rusia membuat pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang dilengkapi sistem
navigasi canggih fly-by-wire, Indonesia sudah membuat pesawat N 250
yang memasang sistem fly-by-wire.
Indonesia
bisa membuat pesawat terbang? Itu, benar. Pesawat itu diberi nama N 250. N
adalah singkatan dari Nusantara, 2 singkatan dari dua mesin, 50 singkatan dari
50 penumpang.
Pesawat
N 250 menggunakan 2 mesin baling-baling atau turbo propeller . Kenapa
yang yang dibuat pesawat kecil dan menggunakan baling-baling?
Itu
karena Indonesia membutuhkan pesawat kecil antar pulau atau antar kota. Pesawat
N 250 ini ditujukan untuk transportasi antar pulau atau antar kota.
Supaya
pulau-pulau kecil dan kota-kota kecil bisa dilayani pesawat, maka yang
dibutuhkan adalah pesawat kecil bermesin baling-baling.
Kenapa?
Karena pesawat kecil bermesin baling-baling ini hanya memerlukan landasan pendek,
tidak seperti yang dibutuhkan pesawat jenis jet yang membutuhkan landasan yang
panjang.
Pesawat
N 250 terbang perdana tanggal 10 November 1995. Ya, waktu itu, kita belum
lahir. Cerita ayah-ibu, semua bangga karena bangsa Indonesia mampu bikin pesawat
terbang.
Meskipun
pesawat N 250 menggunakan baling-baling, pesawat ini konon cukup canggih karena
sudah dikendalikan dengan sistem fly-by-wire. Sistem ini
merupakan teknologi penerbangan yang menggunakan komputer.
Dalam
pidato menyambut N 250, Presiden Soeharto (waktu itu) mengumumkan, ke
depan, Indonesia juga akan membuat pesawat super jet N 2130 yang
akan menerapkan teknologi yang lebih canggih lagi, yaitu sistem navigasi advanced
fly-by -wire.
Pastinya,
teknologi pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang tergolong canggih akan kalah
dengan teknologi yang digunakan pesawat Super Jet N 2130 buatan Indonesia ini.
Sayangnya,
akibat krisis keuangan negara tahun 1997, Industri Pesawat Terbang Nusantara
yang didirikan oleh ahli pesawat Pak BJ Habibie, terpaksa ditutup. Proyek-royek
pembuatan pesawat pun terpaksa dihentikan karena pemerintah tidak punya biaya
lagi.
Sungguh
menyedihkan nasib N 250 dan N 2130 ini. Ya, andai saja tidak terjadi krisis
keuangan negara, tentu kita sudah bisa menikmati pesawat-pesawat terbang buatan
Indonesia ini sekarang.
Namun,
meskipun industri pesawat terbang di Indonesia sekarang ini sedang mati
suri, suatu saat bangsa kita pasti mampu bangkit kembali.
Ini
semua akan menjadi tanggungjawab kita, nanti.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon