Untuk
memulai pembiakkan cacing, terlebih dahulu harus diperhatikan hal-hal berikut
ini :
1. Penyiapan
Sarana dan Peralatan
Hal pertama yang harus dilakukan dalam ternak cacing adalah pembuatan
kandang dari bahan bamboo, rumbia, papan bekas, ijuk dan genteng tanah liat.
Kandang cacing ukuran 150 x 40 x 50 cm yang didalamnya dibuat rak-rak
bertingkat, berupa rak kayu atau rak plastic sebagai media ternak cacing.
Bangunan kandang dapat pula tanpa dinding (bangunan terbuka), Model rak yang
digunakan antara lain : rak dari bak plastic, kotak bertumpuk, rak pancing
bertingkat atau rak pancing berjajar (rak pancing adalah rak yang berbahan
terpal yang disusun bertingkat atau berjajar). Cacing tanah bisa hidup pada
suhu udara 19 derajat celcius dan bisa diternakan di semua daerah dengan
kelembaban dengan optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah
antara 15-30%.
2. Penyiapan
Media
Media yang paling baik tentu media yang banyak mengandung bahan-bahan
organik. Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun yang
gugur), kotoran ternak atau tanaman dan hewan yang mati. Media yang paling
banyak digunakan dan yaitu kotoran sapi. Media kotoran sapi juga tidak sulit
kita temukan, bahkan cenderung melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal
dipeternakan-peternakan. Bila media masih segar, akan lebih baik bila diendapkan
terlebih dahulu selama kurang lebih 10-14 hari. Cacing tanah menyukai
bahan-bahan yang mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
Bila media yang digunakan sudah agak kering, sebaiknya disemprotkan sedikit
air pada permukaannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembaban media.
Kelembaban yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah
adalah antara 15-30 %. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah dan
penetasan kokon adalah sekitar 15–25 derajat C. Suhu yang lebih tinggi dari 25
derajat C masih baik asal ada naungan yang cukup dan kelembaban optimal. Agar
pertumbuhan dan pembiakkan cacing dapat optimal, lokasi pemeliharaan cacing
tanah juga harus diperhatikan secara benar. Lokasi yang baik diusahakan tidak
terkena sinar matahari secara langsung, misalnya, di tepi rumah atau di ruangan
khusus (permanen) yang atapnya terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan
sinar dan tidak menyimpan panas. Perhatikan dengan seksama agar lokasi tersebut
mendapat penanganan dan pengawasan yang mudah.
3. Pemilihan
Bibit Calon Induk
Untuk pembudidayaan yang bertujuan untuk diternakan secara komersial akan
lebih baik bila digunakan indukan yang diambil secara khusus dari peternakan
cacing yang sudah ada. Dengan demikian kebutuhan indukan dalam jumlah yang
cukup besar akan dapat tepenuhi dengan cepat. Namun bila ingin memulai dari
skala kecil, hal itu tidak mutlak harus dilakukan. Indukan dapat diusahakan
dengan mencari langsung dari alam. Hal ini akan sangat ekonomis namun tentu
diperlukan kejelian untuk menemukan indukan yang baik. Pilih indukan cacing
untuk bibit berumur ±2-3 bulan dengan ciri indukan yang sehat antara lain
cacing dewasa yang sudah memiliki gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan,
tidak bau dan kelihatan segar.
4. Pemeliharaan
Bibit Calon Induk
Pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa cara:
a.
Pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai
dengan kapasitas tempat yang digunakan. Jika sarang berukuran tinggi sekitar
0,3 m, panjang 2,5 m dan lebar kurang lebih 1 m, dapat ditampung sekitar 10.000
ekor cacing tanah dewasa.
b.pemeliharaan dimulai dengan jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
b.pemeliharaan dimulai dengan jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
5. Sistem
Pemuliabiakan
Bila media pemeliharaan dan indukan cacing sudah disiapkan, penanaman
indukan cacing kedalam media dapat dilakukan. Penanaman indukan tidak boleh
langsung sekaligus semua indukan dimasukkan. Penanaman dilakukan dengan mencoba
sedikit demi sedikit memindahkan cacing tersebut ke media penanaman. Amati dulu
sebelum memasukkan sebagian lainnya. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah
antisipasi. Artinya bila cacing tidak menyukai media baru tersebut, maka cacing
itu akan tetap berjalan-jalan pada permukaan media. Namun bila cacing itu
merasa cocok terhadap media yang baru, maka dia akan langsung masuk kedalam.
Bila sudah terlihat seperti itu, sisa cacing yang ada boleh dimasukkan.
Sebaiknya dilakukan kontrol setiap 3 jam sekali.a diendapkan terlebih dahulu
selama kurang lebih 10-14 hari. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yang mudah
membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon