Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang dilakukan
pada 22 Juni lalu akan membuat inflasi melonjak dalam tiga bulan ke
depan. Bahkan, pemerintah memastikan inflasi tertinggi akan terjadi pada
bulan Juli ini.
Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef)
Enny Sri Hartati mengatakan inflasi tinggi pada bulan Juli disebabkan
karena daya beli masyarakat mengalami penurunan akibat dari tahun ajaran
baru.
"Jadi juli hampir bisa dipastikan inflasi terbesar setelah 2005.
Pasti menembus rekor 1,5 persen sampai 2 persen," ujar dia dalam acara
Seminar 'Setelah Harga BBM Dinaikkan: Dampak Terhadap Ekonomi Politik'
di Akbar Tanjung Institute, Jakarta, Rabu (3/7).
Namun, lanjut dia, apabila pemerintah tidak menstabilkan pasokan
pangan maka inflasi masih akan tetap tinggi sehingga menggerus daya beli
masyarakat mencapai 20 persen sampai 30 persen.
"Pertumbuhannya bisa melambat 20-30 persen. Bahkan, bisa 40 persen kalau harga naik sampai 30 persen," pungkas dia.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon