Rabu, 03 Juli 2013

Indef perkirakan inflasi Juli capai dua persen

Pasar Tradisional.
Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang dilakukan pada 22 Juni lalu akan membuat inflasi melonjak dalam tiga bulan ke depan. Bahkan, pemerintah memastikan inflasi tertinggi akan terjadi pada bulan Juli ini.

Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan inflasi tinggi pada bulan Juli disebabkan karena daya beli masyarakat mengalami penurunan akibat dari tahun ajaran baru.

"Jadi juli hampir bisa dipastikan inflasi terbesar setelah 2005. Pasti menembus rekor 1,5 persen sampai 2 persen," ujar dia dalam acara Seminar 'Setelah Harga BBM Dinaikkan: Dampak Terhadap Ekonomi Politik' di Akbar Tanjung Institute, Jakarta, Rabu (3/7).

Namun, lanjut dia, apabila pemerintah tidak menstabilkan pasokan pangan maka inflasi masih akan tetap tinggi sehingga menggerus daya beli masyarakat mencapai 20 persen sampai 30 persen.
"Pertumbuhannya bisa melambat 20-30 persen. Bahkan, bisa 40 persen kalau harga naik sampai 30 persen," pungkas dia.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon