Selasa, 16 Juli 2013

Lapas Tanjung Gusta tunggak listrik karena DIPA cuma Rp 16 juta

LP Tanjung Gutsa pasca ricuh.
Pihak Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumut mengakui adanya tunggakan listrik di Lapas Tanjung Gusta. Kondisi ini terjadi, karena mereka hanya mendapat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Rp 16 juta untuk listrik per bulan.

"DIPA listrik cuma Rp 16 juta per bulan, sementara rekening yang harus dibayar berkisar Rp 55 juta sampai Rp 60 juta, akibatnya menunggak. Kita tidak bisa melebihi plavon kita," kata Kakanwil Kemenkum HAM Sumut Budi Sulaksana di Lapas Tanjung Gusta, Selasa (16/7).

Dia memaparkan, jumlah tunggakan listrik di Lapas Tanjung Gusta berdasarkan dokumen ada di Kemenkum HAM berbeda dengan data yang dilansir pejabat PLN. "Kita sudah menghitung, bukan Rp 1,14 miliar, tapi dari Juli 2012 sampai Juni 2013, jumlahnya Rp 781.557.660. Angka itu tertera dalam surat pernyataan utang yang ditandatangani kedua belah pihak," papar Budi.

Menurutnya, masalah utang ini tidak menjadi persoalan, karena pasti dibayar. Terlebih kedua pihak merupakan instansi milik pemerintah.

Mengenai daya pemakaian listrik di Lapas Tanjung Gusta yang disebut PLN berelebihan, Budi menyatakan besarannya bisa saja ditambah. Penambahan itu akan mudah dilakukan, mengingat saat ini perbaikan sarana Lapas Tanjung Gusta sedang dilakukan.

"Tapi kadang-kadang, kita minta daya diperbesar enggak dikasih kok," ucapnya.

Dia juga meluruskan saat kerusuhan terjadi, listrik tidak hanya padam di Lapas Tanjung Gusta. Masyarakat di sekitarnya juga mengalami hal serupa, karena trafo di seberang lapas meledak, bukan pemutusan listrik karena tunggakan.

Soal tingginya pemakaian listrik di Lapas Tanjung Gusta, Budi menyatakan pihaknya sudah membuat surat ke BPKP dan PLN. Kedua lembaga ini diminta mengaudit penggunaan listrik di semua penjara yang ada di Sumut, terutama Lapas Tanjung Gusta.

"Dari hasil itu akan ketahuan di layaknya berapa? Kalau lebih, di mana kelebihannya, baru kita lakukan aksi, seperti razia, tunggu saja tanggal mainnya," papar Budi.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon