Jokowi Dielu-lekukan warga Jakarta pada pembukaan Jakarnaval di Jakarta pada Minggu. |
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi diprediksi bakal
memenangkan Pemilihan Presiden 2014. Syaratnya, PDI Perjuangan
mencalonkan mantan wali kota Solo itu dalam bursa capres.
Peneliti pada Maarif Institute, Endang Tirtana mengatakan, jika
Jokowi menjadi Presiden 2014, kemungkinan PDIP bakal berkoalisi dengan
Golkar.
"Tentunya
pilihan ini harus mempertimbangkan figur senior Golkar yang memiliki
peluang mengambil alih Golkar secara demokratis pada munas Golkar 2015,"
ujar Endang dalam siaran persnya kepada ROL, Senin (1/7).
Becermin pada Presiden AS, Barack Obama memilih Joe Biden sebagai wakilnya, tutur Endang, Jokowi akan pas jika bergandengan dengan tokoh senior Golkar, yakni Ginandjar Kartasasmita.
"Ginandjar
adalah sosok yang sudah dalam paket komplet, sebagai tentara, akademisi,
politisi, teknokrat dan birokrat," ungkap Endang.
Menurut dia,
pengalaman profesional Ginanjar tidak diragukan lagi. Mantan Menteri
Pertambangan dan Energi di era Suharto itu, kata ndang, berjasa dalam
transisi Indonesia menuju reformasi.
"Dalam
periode sebelum lengsernya suharto, Ginandjar ditawari untuk bergabung
dalam kabinet reformasi ala Suharto, namun sebaliknya dia menolak dan
mendorong agar Suharto segera lengser," papar Endang.
Selain sudah
sangat senior, kata Endang, sosok Ginanjar juga memiliki faktor
elektoral dan terbukti dari dua kali berturut turut memenangkan
pemilihan DPD RI dari Jawa Barat.
"Ginanjar
Kartasasmita juga memiliki kemampuan diplomasi luar negeri yang handal.
Selain kental dari sisi politik, dari sisi akademisi, sebagai Profesor,
Ginandjar mampu menjaga kualitas profesionalismenya di dalam
birokrasi," ungkap Endang.
"Apakah
Ginanjar bersedia atau tidak saya tidak tahu. Yang jelas, Ginandjar
Kartasasmita tentu menjadi figur senior Golkar yang menarik untuk misi
itu."
Pentingnya
PDIP dan Jokowi menggaet tokoh Golkar juga kerap kali disampaikan
Jeffrie Geovanie. Board of Advisor Center for Strategic and
International Studies (CSIS) itu, mengatakan, Jokowi dan PDIP perlu
menggaet tokoh senior Golkar yang memiliki dasar untuk mengambil-alih
Golkar pada Munas 2015.
"Kalau itu terjadi, partai penguasa pasca-2014 adalah PDIP didukung Golkar dengan partai penyeimbang pemerintahan yang dipimpin Demokrat. Kita lihat saja tidak lama lagi, satu tahun lagi," tutur Jeffrie.
"Kalau itu terjadi, partai penguasa pasca-2014 adalah PDIP didukung Golkar dengan partai penyeimbang pemerintahan yang dipimpin Demokrat. Kita lihat saja tidak lama lagi, satu tahun lagi," tutur Jeffrie.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon