Polisi perlahan mulai masuk ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas
I Tanjung Gusta Medan. Perlawanan dari napi di dalam lapas masih terus
terjadi, namun kebakaran perlahan mulai diatasi.
Menurut pemantauan VIVAnews, satu meriam air berhasil masuk melalui pintu utama. Pasukan gabungan TNI-Polri yang dilengkapi senjata laras panjang semakin mendekati sasaran. Aparat menembakkan gas air mata ke dalam lapas.
Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Syarief Gunawan, memimpin langsung komando. Menggunakan pengeras suara, Syarief meminta agar para napi bekerja sama dengan masuk ke dalam selnya masing-masing.
"Kalau masuk akan aman, kalau tidak, akan kami tindak," kata Syarief.
Menanggapi ancaman itu, napi bukannya gentar malah makin ramai. Teriakan-teriakan terdengar riuh dari dalam lapas, aparat terus menembakkan gas air mata. Kebakaran terlihat mulai bisa di atasi, namun api masih terus berkobar dari dalam lapas.
Insiden ini dipicu kemarahan napi akibat air dan listrik yang mati sedari pukul lima subuh. Listrik masih mati, di lapas dan di perkampungan sekitarnya. Situasi gelap gulita, cahaya hanya dari kendaraan polisi dan kobaran api.
Napi melakukan perlawanan dengan melempari petugas dengan batu dan benda apa saja dari dalam. Terdengar beberapa kali ledakan tabung gas yang mereka jadikan senjata.
Akibat peristiwa ini, sekitar 200 napi kabur, 15 di antaranya adalah napi kasus terorisme. Empat orang dilaporkan tertangkap, satu di antaranya teroris, mereka diamankan di Polsek Amparan Perak. Pengejaran napi yang kabur masih terus dilakukan hingga jalur Lintas Sumatra.
Menurut pemantauan VIVAnews, satu meriam air berhasil masuk melalui pintu utama. Pasukan gabungan TNI-Polri yang dilengkapi senjata laras panjang semakin mendekati sasaran. Aparat menembakkan gas air mata ke dalam lapas.
Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Syarief Gunawan, memimpin langsung komando. Menggunakan pengeras suara, Syarief meminta agar para napi bekerja sama dengan masuk ke dalam selnya masing-masing.
"Kalau masuk akan aman, kalau tidak, akan kami tindak," kata Syarief.
Menanggapi ancaman itu, napi bukannya gentar malah makin ramai. Teriakan-teriakan terdengar riuh dari dalam lapas, aparat terus menembakkan gas air mata. Kebakaran terlihat mulai bisa di atasi, namun api masih terus berkobar dari dalam lapas.
Insiden ini dipicu kemarahan napi akibat air dan listrik yang mati sedari pukul lima subuh. Listrik masih mati, di lapas dan di perkampungan sekitarnya. Situasi gelap gulita, cahaya hanya dari kendaraan polisi dan kobaran api.
Napi melakukan perlawanan dengan melempari petugas dengan batu dan benda apa saja dari dalam. Terdengar beberapa kali ledakan tabung gas yang mereka jadikan senjata.
Akibat peristiwa ini, sekitar 200 napi kabur, 15 di antaranya adalah napi kasus terorisme. Empat orang dilaporkan tertangkap, satu di antaranya teroris, mereka diamankan di Polsek Amparan Perak. Pengejaran napi yang kabur masih terus dilakukan hingga jalur Lintas Sumatra.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon