REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA
-- Selama ini Yogyakarta dinyatakan termasuk salah satu 10 provinsi termiskin
di Indonesia. Namun, di balik itu ternyata pendapatan mahasiswanya kalau dijumlah
bisa mencapai Rp 1 triliun per tahun lewat usaha bisnis online.
Hal itu dikemukakan Ketua STMIK
AMIKOM, M. Suyanto dalam acara Pengarahan Gubernur tentang Keistimewaan DIY, di
Gedung Pracimosono Kepatihan Yogyakarta, Kamis (27/12).
Data tersebut, dia dapatkan saat
melakukan penelitian terhadap sejumlah mahasiswa terutama di STMIK AMIKOM. Data
tersebut, kata dia, bisa diperoleh di Kantor Pos Besar Yogyakarta, tempat
mereka melakukan transaki pengiriman barang maupun uang.
Menurut Suyanto bisnis online
yang mereka lakukan dengan banyak cara, antara lain dengan advertising (iklan)
melalui blog. Mereka bekerja sama dengan perusahaan besar diantaranya
google, double click, american online dan lainnya; dengan affiliate
programme atau menjual produk orang lain dan membuat ulasan tentang suatu
produk.
Di samping itu, kata dia
menambahkan, para mahasiswa berjualan melalui online. ''Pengguna internet di
dunia ini sebanyak 2,4 miliar sehingga ini merupakan pangsa yang
menggiurkan. sekarang banyak mahasiswa yang tinggalnya di kos-kosan tetapi
bayarnya dollar. Untuk beberapa bisnis seperti affliliate programme mereka
tidak perlu modal.
Dikatakan Suyanto, usaha para
mahasiswa tersebut memang tidak terdeteksi karena mereka bekerja sendiri tidak
mendirikan perusahaan berupa PT maupun CV. Karena itu tidak mengherankan jika
mahasiswa yang melakukan bisnis online tersebut pendapatannya bisa lebih dari
Rp 10 juta per bulan.
Bahkan, ada yang Rp 35 juta – Rp
100 juta melalui project-project dari luar negeri. Namun dia mengaku belum bisa
mendata berapa banyak mahasiswa yang melakukan bisnis online di Yogyakarta.
Menurut Suyanto, sebetulnya
bisnis online itu mudah diajarkan dan dikerjakan dan yang paling diperlukan
adalah kejujuran dan kedisiplinan. Karena itu dia mengusulkan supaya pemerintah
mulai mengimplementasikan hal tersebut kepada masyarakat khususnya para
wirausahawan muda.
Karena pola penjualan melalui
internet bisa menjadi salah satu cara pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan. Bahkan penjualan lewat internet bisa dimanfaatkan
oleh para pengrajin. ''Saya bisa mengajari bagaimana cara menjualnya,''kata
dia.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon