Rabu, 20 Maret 2013

PENGUNGSI SURIAH DI TURKI LEBIH DARI 100 RIBU ORANG



Jumlah pengungsi Suriah, yang menghindari konflik di tanah airnya dan mengungsi ke Turki, saat ini lebih dari 100 ribu orang, kata organisasi bencana alam Turki, Senin (15/10).

Turki menampung sekitar 100.363 pengungsi Suriah, yang ditempatkan di beberapa kamp di bagian tenggara negara itu, di sepanjang perbatasan Suriah, kata pernyataan organisasi bencana AFAD dalam pernyataan.

Beberapa ribu pengungsi yang lain diperkirakan tidak terdaftar dan tinggal di hotel atau apartemen di negara itu. Turki, penentang keras rezim di Damaskus, mengatakan pihaknya dapat menangani tidak lebih dari 100 ribu pengungsi dan menyeru zona aman untuk melindungi orang di wilayah Suriah.

Namun para pejabat Turki mengatakan bahwa Ankara tidak akan menutup pintu kepada para pengungsi jika jumlahnya telah melebihi batas. Menteri urusan Uni Eropa negara itu, Senin, telah meminta Eropa untuk berbuat lebih banyak guna membantu Turki mengatasi gelombang besar pengungsi dan menuduh blok itu terpaku pada krisis utang.

"Eropa harus mulai berpikir tentang para pengungsi yang telah melarikan diri dari Suriah ke Turki," kata Egemen Bagis dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman Die Welt. "Eropa harus membantu orang yang membutuhkan tempat berlindung yang aman. Ini saatnya bagi Eropa untuk membantu," tambahnya.

PBB memperkirakan bahwa lebih dari 2,5 juta orang telah terpengaruh oleh konflik di Suriah, yang kini telah memasuki bulan ke-20. Ada lebih dari 348 ribu pengungsi Suriah terdaftar di negara tetangganya itu tetapi lebih banyak lagi pengungsi yang tidak terdaftar.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon