![]() |
Sidang kasus Lapas Cebongan. |
Eksekutor kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan
Sleman, Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku sempat shock usai menembak
empat tahanan titipan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal itu
disampaikan Ucok di pengadilan.
"Sesaat setelah menembak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai kemudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel," kata Ucok di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/7).
Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyerangan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima terdakwa yakni Sertu Tri Juwanto, Sertu Anjar Rohmanto, Sertu Martinus Roberto, Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.
Namun banyak kejanggalan dalam pengakuan Ucok tersebut. Ucok mengaku bahwa dirinya menembak Dicky cs lantaran mereka memukul dirinya terlebih dahulu dengan besi di LP Cebongan. Berikut beberapa kejanggalan pengakuan Ucok dalam sidang tersebut:
"Sesaat setelah menembak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai kemudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel," kata Ucok di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/7).
Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyerangan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima terdakwa yakni Sertu Tri Juwanto, Sertu Anjar Rohmanto, Sertu Martinus Roberto, Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.
Namun banyak kejanggalan dalam pengakuan Ucok tersebut. Ucok mengaku bahwa dirinya menembak Dicky cs lantaran mereka memukul dirinya terlebih dahulu dengan besi di LP Cebongan. Berikut beberapa kejanggalan pengakuan Ucok dalam sidang tersebut:
1. Ucok dkk mengaku mencari kelompok Marcel, bukan Dicky dkk
![]() |
Sidang kasus Lapas Cebongan. |
"Saya ke Yogyakarta untuk mencari kelompok Marcel yang telah membacok Sertu Sriyono, saya hanya bermaksud membalaskan dendam. Saya hanya akan memberi pelajaran dan menghajarnya," kata Ucok dalam persidangan.
Namun, setelah berputar-putar di Yogyakarta dan tidak menemukan kelompok Marcel. Menurut Ucok, saat istirahat di dekat UTY mendapat informasi bahwa kelompok Dicky Cs yang mengeroyok Sertu Heru Santosa sudah dipindahkan ke Lapas Cebongan.
"Dari informasi tersebut saya kemudian berinisiatif untuk mengecek ke Lapas Cebongan dan bertanya kepada Dicky tempat persembunyian Marcel," paparnya.
Benarkah Kopassus menyambangi LP Cebongan hanya untuk menanyakan keberadaan kelompok Marcel kepada Dicky yang saat itu dititipkan di LP tersebut?
2. Ucok dkk santai saat serbu LP Cebongan
![]() |
Sidang kasus Lapas Cebongan. |
"Saat di Lapas Cebongan saya juga masih santai, saya mengetuk pintu dan mengucapkan Assalamualaikum kepada petugas lapas dan mengatakan mau minta sidik jari tahanan yang tadi siang dititipkan. Saya tidak pernah tahu istilah bon tahanan, yang saya tahu bon itu ya utang di kantin atau koperasi," ucapnya.
Namun saksi-saksi sebelumnya menyebut bahwa beberapa orang yang datang mengaku sebagai anggota kepolisian dan ingin meminjam atau bon tahanan. Mereka juga menunjukkan surat berkop Polda DIY kepada petugas sipir yang berjaga di pintu masuk saat itu.
3. Ucok bantah todongkan senjata kepada para petugas sipir
![]() |
Sidang kasus Lapas Cebongan. |
Namun sang eksekutor, Serda Ucok membantah dirinya dan teman-temannya menodongkan senjata kepada para petugas.
"Tidak benar jika ada yang menodongkan senjata, baik dari saya maupun teman-teman saya," ujar Ucok di persidangan.
4. Ucok mengaku diserang kelompok Dicky dkk di LP Cebongan
![]() |
Sidang kasus Lapas Cebongan. |
Setelah gagal memaksa Kepala Lembaga Pengamanan Lapas (KPLP) Margo Utomo menunjukkan keberadaan Dicky Cs, Ucok melihat ada satu temannya dan seorang petugas menuju ke salah satu ruang tahanan dan dirinya kemudian menyusul.
"Saat itu saya melihat beberapa tahanan bergerombol di sisi jendela. Saya juga melihat bahwa ada satu tahanan yang memberi kode bahwa Dicky Cs ada di ruangan tersebut. Kemudian saya masuk ke ruangan tersebut dan sekilas saya merasa ada yang menyerang saya dengan potongan besi," kata Ucok.
Menurut dia, serangan yang diarahkan ke kepalanya tersebut ia tepis dan akhirnya mengenai pundaknya.
"Saya langsung berbalik dan mencari si penyerang. Saat itu saya berpikir semua yang ada di dalam sel adalah orang jahat. Di belakang pintu saya lihat ada dua orang yang mencurigakan dan langsung saya tembak," katanya.
"Saya juga melihat ada yang melakukan gerakan mencurigakan di ruangan kamar mandi, namun saat itu senjata yang saya pakai macet atau 'ket', sehingga saya keluar dan minta tolong saksi Serda Sugeng Sumaryanto untuk memperbaiki," paparnya.
Ucok mengatakan, dirinya merasa bahwa saksi Serda Sugeng sepertinya tidak sungguh-sungguh memperbaiki senjata dan berusaha menahan, sehingga dirinya langsung mengambil senjata laras panjang yang ada di pundak kiri Serda Sugeng.
"Saya kemudian kembali masuk ke ruang tahanan dan mencari yang bersembunyi di kamar mandi, namun sebelumnya saya sempat melihat korban yang saya tembak ke tiga untuk memastikan, sebab saat ini saya menembak sambil berlari. Setelah yakin sudah mati saya kemudian menembak satu orang yang di kamar mandi," tuturnya.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon