Jumat, 05 Juli 2013

Jokowi kini mulai galak hadapi DPRD

Jokowi.
Dulu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu bicara dengan bahasa yang halus atas 'hambatan' DPRD DKI Jakarta terhadap proyek-proyek besarnya. Kini Jokowi berani bersikap galak!

Saat DPRD menggalang interpelasi kasus Kartu Jakarta Sehat misalnya, Jokowi dengan halus berusaha merangkul DPRD.

Jokowi mengatakan, jika DPRD DKI ingin sistem yang sempurna harus dikoreksi secara bersama-sama dengan eksekutif. Sehingga, tidak perlu ada hak interpelasi.

"Tapi kalau mau interpelasi silakan. Tapi gak perlu, kita ini tiap hari diajak bicara juga mau. Tiap hari juga Pak Wagub berikan penjelasan," jelasnya.

Namun sekarang, ada yang berubah dengan Jokowi. Dia berani bersikap keras terhadap DPRD.

Dalam hal lamanya DPRD menyetujui usulan kenaikan tarif transportasi, Jokowi meminta anggota dewan Kebon Sirih untuk tidak basa-basi. Dia berdalih, pelayanan angkutan umum bukanlah alasan utama untuk dijadikan sebagai upaya penjegalan aturan kenaikan tarif.

"Saya ngomong gak usah basa-basi," tegas Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (5/7).

Politisi PDIP itu menampik jika pihaknya dinilai memihak pengusaha angkutan umum dibandingkan masyarakat.

Menurut Jokowi, dirinya telah mengajak Organda dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) untuk berembuk dan kemudian menyerahkan kepada DPRD.

"Itu kemarin itungannya sudah saya sampaikan, itu ada yang sampai 80 persen itu hanya 40 persen, itu Organda ada yang naik 60 persen kita hanya naikkan 30 persen. Sudah kok itu fight di dalam rapat. Bukan kita ngikutin Organda minta 80 diberi 80 minta 60 diberi 60 tidak seperti itu," jelas Jokowi.

"Ya sama kita sudah punya itung-itungannya, Organda punya itung-itungannya kemudian diambil jalan yang paling baik untuk masyarakat dalam rapat itu," tandasnya.

Jokowi menuding anggota dewan sebagai penyebab molornya aturan kenaikan tarif angkutan umum. Sehingga yang terjadi, kenaikan tarif liar angkutan umum di Ibu Kota tak bisa dielakkan.

"Tanya dewan dong, masa tanya saya," ujar Jokowi dengan ketus.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon