Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin langsung mengutus Dirjen
Pemasyarakatan M Sueb untuk menangani peristiwa kaburnya ratusan
narapidana Lapas Tanjung Gusta, Medan. Peristiwa kaburnya narapidana itu
diawali oleh pembakaran Lapas.
"Saya sedang perjalanan ke bandara, mudah-mudahan masih dapat tiket," kata M Sueb saat dihubungi merdeka.com, Kamis (11/7).
M Sueb tidak bisa memastikan apakah Menkum HAM dan wakilnya, Denny Indrayana akan turun langsung ke lapangan atau tidak. "Yang jelas saya terus komunikasi dan memberi laporan," ujar dia.
Dia menjelaskan kaburnya ratusan narapidana yang disertai pembakaran Lapas Tanjung Gusta, Medan, diawali oleh peristiwa mati listrik di tempat warga binaan tersebut. Dari kejadian itu, kemudian narapidana melakukan pemberontakan dan membakar Lapas.
Sueb menuturkan, listrik yang mengaliri Lapas sudah mati sejak pagi tadi. Atas kejadian itu suplai air dan sebagainya juga terganggu.
"Siangnya kita coba nyalakan genset, air nyala, namun terbatas," ujar Sueb.
Berawal dari ketidakpuasan itu, kata Sueb, kemudian ada yang memprovokasi sehingga terjadi pemberontakan narapidana menjelang magrib atau waktu berbuka puasa.
"Petugas mencoba menertibkan namun kalah jumlah. Mereka 2.600 orang, kita cuma belasan," kata Sueb.
Sueb mengatakan, pemberontakan itu berlangsung spontan. Soal adanya motif lain pembakaran selain ketidakpuasan, kata Sueb, pihaknya belum bisa memastikan.
"Kita masih harus melakukan penyelidikan," ujarnya.
Soal jumlah narapidana yang kabur, Sueb juga belum bisa memastikan. Namun, diduga jumlahnya ratusan.
"Saya sedang perjalanan ke bandara, mudah-mudahan masih dapat tiket," kata M Sueb saat dihubungi merdeka.com, Kamis (11/7).
M Sueb tidak bisa memastikan apakah Menkum HAM dan wakilnya, Denny Indrayana akan turun langsung ke lapangan atau tidak. "Yang jelas saya terus komunikasi dan memberi laporan," ujar dia.
Dia menjelaskan kaburnya ratusan narapidana yang disertai pembakaran Lapas Tanjung Gusta, Medan, diawali oleh peristiwa mati listrik di tempat warga binaan tersebut. Dari kejadian itu, kemudian narapidana melakukan pemberontakan dan membakar Lapas.
Sueb menuturkan, listrik yang mengaliri Lapas sudah mati sejak pagi tadi. Atas kejadian itu suplai air dan sebagainya juga terganggu.
"Siangnya kita coba nyalakan genset, air nyala, namun terbatas," ujar Sueb.
Berawal dari ketidakpuasan itu, kata Sueb, kemudian ada yang memprovokasi sehingga terjadi pemberontakan narapidana menjelang magrib atau waktu berbuka puasa.
"Petugas mencoba menertibkan namun kalah jumlah. Mereka 2.600 orang, kita cuma belasan," kata Sueb.
Sueb mengatakan, pemberontakan itu berlangsung spontan. Soal adanya motif lain pembakaran selain ketidakpuasan, kata Sueb, pihaknya belum bisa memastikan.
"Kita masih harus melakukan penyelidikan," ujarnya.
Soal jumlah narapidana yang kabur, Sueb juga belum bisa memastikan. Namun, diduga jumlahnya ratusan.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon