Rabu, 10 Juli 2013

PBB Minta Vatikan Jelaskan Pelecehan Seksual terhadap Anak-anak

Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 8 Maret 2013. Konklaf untuk memilih Paus yang baru akan dimulai Selasa (12/3/2013).
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Rabu (10/7/2013), meminta Vatikan memberikan informasi lengkap tentang masalah pelecehan seksual terhadap anak-anak. 

PBB meminta Vatikan menyiapkan informasi mengenai ribuan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang diduga dilakukan beberapa rohaniwan Gereja Katolik Roma. 

Permintaan Komite Hak-Hak Anak (UNCRC) dikeluarkan enam bulan sebelum perwakilan Vatikan menghadap badan PBB ini pada Januari tahun depan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang mayoritas terkait skandal yang mengguncang gereja Katolik selama lebih dari 10 tahun terakhir.
PBB juga meminta informasi mengenai bantuan yang diberikan kepada para korban pelecehan seksual terhadap anak-anak dan kejadian apa pun di mana pihak yang mengadukan dibungkam.
Ini adalah kali pertama PBB melakukan penilaian yang mencakup banyak hal. 

Awal tahun ini, Paus Fransiskus mengatakan bahwa penyelesaian masalah kekerasan seksual adalah hal yang sangat penting demi menjaga kredibilitas Gereja Katolik. 

Ruang untuk optimisme
UNCRC yang berpusat di Geneva, Swiss, mengirimkan "daftar masalah" kepada Vatikan untuk mendapatkan "informasi secara mendetail mengenai semua kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan para rohaniwan, bruder, dan biarawati atau siapa pun yang menjadi perhatian Takhta Suci." 

Kuesioner dipakai untuk menentukan apakah pelaku kejahatan seksual diperbolehkan untuk tetap berhubungan dengan anak-anak dan tindakan hukum yang akan diambil. 

Namun, para pengamat mengatakan, walaupun permintaan UNCRC ini mengikat secara hukum, Vatikan dapat menolak permintaan komite. 

Vatikan baru-baru ini menyusun pedoman untuk menghindari masalah pelecehan dan menekankan akan membantu para korban, memperingatkan anak di bawah umur, melatih rohaniwan, rehabilitasi pelaku pelecehan, dan bekerja sama dengan pihak yang berwajib.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon