Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Kapolri Jenderal
Polisi Timur Pradopo untuk segera memulihkan keamanan dan ketertiban di
Lembaga Permasyarakatan Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara, Jumat 12
Juli 2013.
Sebelum bertolak ke Nusa Tenggara Barat untuk melakukan kunjungan kerja, SBY telah meminta Kapolri terus melaporkan perkembangan pascakerusuhan di LP yang dihuni 2.559 narapidana itu, termasuk belasan napi teroris yang melakukan aksi perampokan di Bank CIMB Niaga Medan tahun 2010.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan Kementerian Hukum dan HAM telah menelusuri penyebab kerusuhan di LP Tanjung Gusta semalam. “Ada beberapa LP melampaui kapasitas (termasuk Tanjung Gusta). Sedang dicarikan solusi yang tepat agar tidak kelebihan kapasitas,” kata dia.
Julian belum dapat memastikan apakah penyebab utama kerusuhan yang menyebabkan 200 napi kabur itu karena minimnya fasilitas listrik dan air di LP Tanjung Gusta, atau karena sebab lain. “Masih ditelusuri dan dicari tahu,” ujarnya.
Presiden SBY juga memerintahkan Kapolri dan jajarannya untuk mengejar ratusan napi teroris yang kabur. “Napi lari tentu tidak akan kami biarkan. Akan dikejar tanpa melihat kasus atau siapa mereka. Ini masih dalam tahap pencarian, diupayakan segara dapat dikembalikan ke Lapas,” kata Julian.
Polresta Medan terus memburu 200 narapidana yang kabur dari LPTanjung Gusta. Dari 200 napi yang diperkirakan kabur, 55 orang telah ditangkap lagi oleh petugas kepolisian. Satu napi tertangkap di wilayah Aceh. Ia dibekuk di bus menuju Bireun, dan untuk sementara ini ditahan di Mapolres Aceh Timur.
Perbatasan Sumut-Aceh termasuk yang dijaga ketat aparat. Kendaraan yang melintas diperiksa polisi. Sebanyak 55 napi yang berhasil ditangkap kembali kini dititipkan ke berbagai polres di Sumut seperti Polres Hamparan Perak, Helvetia, Binjai, Langkat, dan KPPP Belawan.
Sebelum bertolak ke Nusa Tenggara Barat untuk melakukan kunjungan kerja, SBY telah meminta Kapolri terus melaporkan perkembangan pascakerusuhan di LP yang dihuni 2.559 narapidana itu, termasuk belasan napi teroris yang melakukan aksi perampokan di Bank CIMB Niaga Medan tahun 2010.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan Kementerian Hukum dan HAM telah menelusuri penyebab kerusuhan di LP Tanjung Gusta semalam. “Ada beberapa LP melampaui kapasitas (termasuk Tanjung Gusta). Sedang dicarikan solusi yang tepat agar tidak kelebihan kapasitas,” kata dia.
Julian belum dapat memastikan apakah penyebab utama kerusuhan yang menyebabkan 200 napi kabur itu karena minimnya fasilitas listrik dan air di LP Tanjung Gusta, atau karena sebab lain. “Masih ditelusuri dan dicari tahu,” ujarnya.
Presiden SBY juga memerintahkan Kapolri dan jajarannya untuk mengejar ratusan napi teroris yang kabur. “Napi lari tentu tidak akan kami biarkan. Akan dikejar tanpa melihat kasus atau siapa mereka. Ini masih dalam tahap pencarian, diupayakan segara dapat dikembalikan ke Lapas,” kata Julian.
Polresta Medan terus memburu 200 narapidana yang kabur dari LPTanjung Gusta. Dari 200 napi yang diperkirakan kabur, 55 orang telah ditangkap lagi oleh petugas kepolisian. Satu napi tertangkap di wilayah Aceh. Ia dibekuk di bus menuju Bireun, dan untuk sementara ini ditahan di Mapolres Aceh Timur.
Perbatasan Sumut-Aceh termasuk yang dijaga ketat aparat. Kendaraan yang melintas diperiksa polisi. Sebanyak 55 napi yang berhasil ditangkap kembali kini dititipkan ke berbagai polres di Sumut seperti Polres Hamparan Perak, Helvetia, Binjai, Langkat, dan KPPP Belawan.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon