Sabtu, 13 Juli 2013

Setelah lengser, Mursi kini dihadapkan pada tuntutan hukum

Muhammad Mursi.
Kantor jaksa penuntut umum Mesir mengatakan pihaknya sedang menyelidiki tuduhan terhadap mantan Presiden Muhammad Mursi serta anggota dari Ikhawanul Muslimin.

Situs bbc.co.uk melaporkan, Sabtu (13/7), tuduhan itu di antaranya melakukan aksi mata-mata, menghasut pembunuhan terhadap pengunjuk rasa, menyerang markas militer, dan merusak perekonomian di Mesir. Namun, kantor jaksa penuntut umum tidak mengatakan siapa yang telah mengajukan tuduhan itu.

Mursi digulingkan oleh militer Mesir pada 3 Juli lalu. Amerika Serikat meminta agar Mursi dibebaskan dari tahanan yang hingga kini tidak diketahui tempatnya.

Pemimpin sementara Mesir Adli Mansur telah berjanji akan menggelar pemilihan umum pada tahun depan

Kantor jaksa penuntut umum mengatakan pihaknya menyelidiki tuduhan itu dalam rangka untuk menyiapkan tuntutan sehingga orang-orang yang dituduh itu dapat dipertanyakan.

Selain Mursi nama-nama yang juga terseret adalah Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badie, dan para anggota senior dari sayap politik Ikhwanul Muslimin, Partai Kebebasan dari Keadilan (FJP), termasuk Wakil Pemimpin FJP Essam el-Erian.

Pendukung Mursi, yang kebanyakan dari anggota gerakan Ikhwanul Muslimin, telah melancarkan protes besar-besaran di Ibu Kota, Kairo, sejak intervensi militer pada 3 Juli lalu.
Mereka menuntut kembalinya Mursi sebagai presiden dan mengatakan tindakan militer itu sebagai sebuah kudeta.

Puluhan orang tewas dalam bentrokan selama terjadinya demonstrasi besar-besaran, baik itu dari pengunjuk rasa pendukung atau penentang Mursi.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon