Kaum Yahudi percaya bahwa berdoa di Tembok Yerusalem
sama seperti berdialog langsung dengan Tuhan, namun orang-orang Yahudi yang
tidak mampu pergi ke sana ternyata masih memiliki sarana agar doa mereka
tersampaikan, yakni melalui seorang calo doa.
Setiap hari, Daryl Mitchell mengunjungi Tembok Barat,
situs paling suci di Yerusalem bagi kaum Yahudi. Dia datang ke sana untuk
meneruskan doa orang-orang yang tidak mampu datang langsung.
Daryl dikenal sebagai seorang calo doa, dan dia
mendoakan orang-orang yang sama sekali belum pernah bertemu muka dengan
dirinya. Daryl menerima doa-doa para Yahudi tersebut melalui email dan,
mengikuti sebuah tradisi Yahudi kuno, mengunjungi Tembok Ratapan selama empat
puluh hari berturut-turut dan mendoakan agar setiap doa dikabulkan.
"Empatpuluh hari adalah waktu yang ditetapkan
dalam Torah, empat puluh hari tersebut begitu bermakna karena saat itulah nabi
Musa menerima wahyu Tuhan, menerima Torah," kata Daryl menjelaskan.
Kaum Yahudi percaya bahwa tembok tersebut adalah
lokasi berdirinya kuil Yahudi kuno. Sehingga, bedoa langsung di sana hampir
seperti berkata langsung kepada Tuhan. Meski sejatinya lebi baik untuk datang
sendiri, namun para Yahudi religius mempercayai bahwa doa yang dipanjatkan akan
tetap terkabul jika diwakilkan kepada orang lain. Saat Daryl berdoa di Tembok,
orang yang didoakan akan melakukan hal yang sama dimanapun mereka berada,
keduanya juga sama-sama tidak boleh melewatkan empat puluh hari tersebut.
Bagi Yahudi yang tidak memiliki email atau fax, masih
ada cara lain untuk berdoa di Tembok. Setiap hari, setidaknya ribuan surat yang
masuk ke Yerusalem, dengan tujuan Tembok Ratapan.
Selama dua belas tahun, Ani Yaniv bertugas menyortir
surat-surat di kantor pos pusat Yerusalem. Dia memisahkan surat-surat yang
dialamatkan kepada Tuhan, Bunda Maria, Yesus, atau Yerusalem, di tumpukan
terpisah, dua tahun sekali, dia pergi ke Tembok untuk mengubur surat-surat
tersebut.
"Saya rasa saya bisa memilah-milah surat-surat
dalam dua cara yang berbeda – yang satu adalah keinginan spiritual, yang
lainnya adalah keinginan materi. Kebanyakan orang mengirimkan permohonan untuk
mendapatkan kesehatan dan perdamaian dalam keluarga, sebuah lingkungan yang
baik, perasaan yang baik. Lainnya meminta hal-hal yang berhubungan dengan
materi, seperti misalnya suami yang baik, pekerjaan yang baik, dan mobil yang
bagus," kata Yaniv.
Namun demikian, para rabbi konservatif tidak
sependapat dengan pengiriman doa yng diwakilkan kepada orang lain.
"Bagaimanapun kita memahami cara berdoa, doa
tetap merupakan sesuatu yang sangat pribadi. Doa harus dilakukan sendiri, doa
adalah fenomena manusia. Saya rasa dalam hal ini, penggunaan teknologi bukan
hal yang tepat," kata Rabbi Yossi Turner.
Sementara itu, sebuah arak-arakan massa Yahudi yang
kemudian menuju ke Tembok Ratapan akan dilangsungkan pada hari Minggu besok.
Massa Yahudi tersebut memang sengaja didatangkan untuk mengadakan doa bersama.
Doa tersebut ditujukan untuk permasalahan diplomatik dan hal-hal lain yang
dianggap membahayakan Israel.
Rabbi Mordechai Eliyahu, kepala rabbi bidang
religius-Zionisme, sedianya turut hadir di sana, walau dikabarkan tengah berada
dalam kondisi kesehatan yang buruk. Sejumlah rabbi Zionis dan Chareidi (berasal
dari kalangan Yahudi ortodoks yang paling konservatif) menyerukan kepada kaum
Yahudi untuk menjadikan hal tersebut sebagai contoh dan hadir dalam acara doa
bersama tersebut.
Doa bersama kaum Yahudi tersebut akan diselenggarakan
pada Erev Rosh Chodesh, malam permulaan bulan baru. Dalam hal ini, bulan Tammuz
– yang dianggap sebagai sebuah "Yom Kippur (hari penebusan dosa, hari
kesepuluh dari bulan Tishri) kecil" dan dirasa sangat sesuai untuk
menggelar acara doa bersama ditengah masa-masa sulit.
Para Yahudi tersebut akan menggelar doa mengenai
masalah niatan Iran untuk melenyapkan Israel, rencana pemerintah Israel untuk
menangani permasalahan Yahudi di Yudea dan Samaria, dan keinginan negara-negara
kuat dunia untuk menyingkirkan kaum Yahudi di seluruh area pemukiman Yahudi dan
membangun sebuah negara Arab di atasnya.
Para partisipan lainnya menginginkan adanya penambahan
elemen-elemen khusus dalam daftar isu yang dibahas dalam doa bersama tersebut.
Misalnya mengenai parade gay di Tel Aviv minggu lalu, dan di Yerusalem pada
minggu depan, yang dipandang sebagai contoh-contoh "hal-hal yang sangat
dibenci" yang diancam dalam kitab suci, dan disebut akan menyebabkan kaum
Yahudi ditendang keluar dari tanah yang mereka jajah.
Sebagai tambahan, rencana kotamadya Yerusalem
baru-baru ini untuk meminimalkan pembangunan pemukiman Yahudi dan meningkatkan
pembangunan rumah-rumah Arab juga dipandang sebagai sebuah kekhawatiran besar
bagi kaum Yahudi.
Sebuah gerakan anti-parade menyebutkan bahwa doa
bersama tersebut bukanlah sebuah cara yang terbaik untuk menghentikan aksi para
gay Yahudi yang mengotori jalan-jalan Yerusalem. Sebuah tindakan yang lebih
nyata diperlukan untuk menghentikan hal tersebut.
"Tanah Yahudi akan memuntahkan seluruh
penduduknya karena kebencian asing yang ditambah dengan tiadanya kepedulian
akan rasa takut anak-anak kita," kata salah satu kelompok Yahudi, merujuk
kepada opini dari sejumlah orang yang menyatakan bahwa memerangi parade
homoseksual tidak seharusnya dipublikasikan karena rasa khawatir bahwa kalangan
anak muda akan mendengan hal-hal yang lebih baik tidak diucapkan.
"Ketika hal yang lebih parah terjadi, ingatlah
bahwa kalian semua hanya diam! Para pemimpin Torah, janganlah bersembunyi.
Kalian memiliki kekuasaan untuk menghentikan parade laknat tersebut. Kalian
hanya tinggal mengumumkan bahwa parade-parade semacam itu tidak dilarang di
negara in, kalian akan keluar dari koalisi pemerintahan dan kemudian membiarkan
Netanyahu dan Livni untuk menjalankan negara ini, setidaknya kalian bisa
berkata bahwa tangan kami tidak memicu pertumpahan darah. Tidak ada gunanya
mengelar doa, puasa dan begadang dalam situasi semacam ini, jika pada saat yang
bersamaan kami membiarkan hal ini terjadi. "Bahkan jika kalian banyak
berdoa, aku tidak akan mendengar (Isaiah 1). Apa ada yang mendengar ucapan
saya?
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon