Seorang ayah di Batam mengikat dan memukuli anaknya sampai mati. J (48) memukuli D (16), karena ABG ini suka mencuri.
J ditangkap polisi dan ditahan di Markas Polsekta Sekupang, Batam, dengan dugaan menganiaya hingga tewas anak kandungnya sendiri.
"Korban diduga meninggal setelah mendapat penganiayaan dari ayah kandungnya dengan cara diikat dan dipukuli sekitar dua jam," kata Kanit Reskrim Polsek Sekupang, Iptu Mangiring Hutagaol di Batam, Kamis (5/7).
Sebelum diketahui polisi J berusaha menutupi jejak penyebab kematian anaknya, dengan cara memandikan dan mengkafani jenazah sebelum petugas datang.
"Petugas yang sudah mendengar dugaan penganiayaan itu datang ke rumah pelaku. Korban sudah dibungkus kain kafan. Kami melihat ada kejanggalan dan melakukan olah TKP serta memeriksa jenazah korban," kata dia.
Setelah ditemukan tanda-tanda kekerasan, jenazah lantas dibawa ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam di Sekupang untuk divisum.
"Dari hasil visum jelas bahwa kematian korban karena dianiaya dengan benda tumpul. Kami akhirnya mengamankan orang tua korban," kata dia.
Dari pemeriksaan, sementara terungkap bahwa penganiayaan dilakukan J lantaran jengkel dengan anaknya yang selama ini sering melakukan pencurian.
"Kami sangkakan J dengan pasal 351 tentang penganiayaan yang menyebabkan nyawa orang lain melayang, juncto 338 KHUP tentang pembunuhan," kata Mangiring.
J di kantor polisi mengatakan melakukan penganiayaan karena menduga D yang dia jemput dari kawasan Sei Harapan Sekupang baru saja melakukan pencurian.
"Dia saya jemput sudah lemas, katanya habis dikeroyok. Di rumah saya tanya tapi tidak mengaku. Akhirnya saya ikat dan saya pukuli pakai stik bilyar," kata J.
J mengatakan, anaknya sempat meminta ampun dan mengatakan dadanya sesak.
S, ibu tiri korban mengatakan sempat meminta J menghentikan penyiksaanya pada anak tersebut namun tidak diindahkan dan justru mendapat pukulan.
"Saya yang merawat dia sejak 1,5 tahun. Saya coba menghentikan pukulan bapaknya, tapi saya malah dipukul," kata dia.
J ditangkap polisi dan ditahan di Markas Polsekta Sekupang, Batam, dengan dugaan menganiaya hingga tewas anak kandungnya sendiri.
"Korban diduga meninggal setelah mendapat penganiayaan dari ayah kandungnya dengan cara diikat dan dipukuli sekitar dua jam," kata Kanit Reskrim Polsek Sekupang, Iptu Mangiring Hutagaol di Batam, Kamis (5/7).
Sebelum diketahui polisi J berusaha menutupi jejak penyebab kematian anaknya, dengan cara memandikan dan mengkafani jenazah sebelum petugas datang.
"Petugas yang sudah mendengar dugaan penganiayaan itu datang ke rumah pelaku. Korban sudah dibungkus kain kafan. Kami melihat ada kejanggalan dan melakukan olah TKP serta memeriksa jenazah korban," kata dia.
Setelah ditemukan tanda-tanda kekerasan, jenazah lantas dibawa ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam di Sekupang untuk divisum.
"Dari hasil visum jelas bahwa kematian korban karena dianiaya dengan benda tumpul. Kami akhirnya mengamankan orang tua korban," kata dia.
Dari pemeriksaan, sementara terungkap bahwa penganiayaan dilakukan J lantaran jengkel dengan anaknya yang selama ini sering melakukan pencurian.
"Kami sangkakan J dengan pasal 351 tentang penganiayaan yang menyebabkan nyawa orang lain melayang, juncto 338 KHUP tentang pembunuhan," kata Mangiring.
J di kantor polisi mengatakan melakukan penganiayaan karena menduga D yang dia jemput dari kawasan Sei Harapan Sekupang baru saja melakukan pencurian.
"Dia saya jemput sudah lemas, katanya habis dikeroyok. Di rumah saya tanya tapi tidak mengaku. Akhirnya saya ikat dan saya pukuli pakai stik bilyar," kata J.
J mengatakan, anaknya sempat meminta ampun dan mengatakan dadanya sesak.
S, ibu tiri korban mengatakan sempat meminta J menghentikan penyiksaanya pada anak tersebut namun tidak diindahkan dan justru mendapat pukulan.
"Saya yang merawat dia sejak 1,5 tahun. Saya coba menghentikan pukulan bapaknya, tapi saya malah dipukul," kata dia.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon