Pengikut Kejawen Alif Rebo Wage (Aboge) mulai puasa hari Rabu (10/7).
Kepastian tersebut diungkapkan juru bicara adat Desa Pekuncen Kecamatan
Jatilawang Banyumas, Sumitro.
"Dalam perhitungan Kejawen Aboge, dipastikan awal puasa mulai dilaksanakan pada hari Rabu dengan pasaran Kliwon," katanya, Kamis (5/7).
Dia menjelaskan, dalam setiap tahun penentuan awal puasa pengikut Kejawen Aboge selalu berbeda dengan pemerintah. "Penentuan awal puasa bagi pengikut Kejawen Aboge, biasanya selalu berbeda sehari setelah ketentuan pemerintah," ujarnya.
Tahun ini, lanjutnya, bagi pengikut Kejawen Aboge masuk tahun Jim Akhir. Sehingga perhitungan awal puasa dan syawal bergantung pada penentuan hari dan pasaran pada awal tahun di bulan Sura.
"Masuk tahun Jim Akhir, bulan Sura jatuh pada hari Jumat Wage. Kemudian penentuan bulan puasa berpatokan pada hitungan Sanemro (Puasa enam loro). Enam yang dimaksud adalah hari keenam setelah Jumat dan loro adalah pasaran Jawa kedua setelah Wage yakni, Kliwon," jelasnya.
Dalam kepercayaan Aboge, dipercayai perhitungan berdasarkan delapan tahun atau sewindu.
"Sedangkan, penentuan bulan Puasa dalam perhitungan Aboge, tidak bergantung pada bulan seperti tahun hijriyah," ucapnya.
"Dalam perhitungan Kejawen Aboge, dipastikan awal puasa mulai dilaksanakan pada hari Rabu dengan pasaran Kliwon," katanya, Kamis (5/7).
Dia menjelaskan, dalam setiap tahun penentuan awal puasa pengikut Kejawen Aboge selalu berbeda dengan pemerintah. "Penentuan awal puasa bagi pengikut Kejawen Aboge, biasanya selalu berbeda sehari setelah ketentuan pemerintah," ujarnya.
Tahun ini, lanjutnya, bagi pengikut Kejawen Aboge masuk tahun Jim Akhir. Sehingga perhitungan awal puasa dan syawal bergantung pada penentuan hari dan pasaran pada awal tahun di bulan Sura.
"Masuk tahun Jim Akhir, bulan Sura jatuh pada hari Jumat Wage. Kemudian penentuan bulan puasa berpatokan pada hitungan Sanemro (Puasa enam loro). Enam yang dimaksud adalah hari keenam setelah Jumat dan loro adalah pasaran Jawa kedua setelah Wage yakni, Kliwon," jelasnya.
Dalam kepercayaan Aboge, dipercayai perhitungan berdasarkan delapan tahun atau sewindu.
"Sedangkan, penentuan bulan Puasa dalam perhitungan Aboge, tidak bergantung pada bulan seperti tahun hijriyah," ucapnya.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon