Selasa, 02 Juli 2013

Camping jadi solusi kecanduan gadget di Korea

Ilustrasi pengguna smartphone.
Semua orang mengagumi Korea Selatan sebagai produsen smartphone tercanggih. Namun di balik itu semua, ada satu keprihatinan yang mendalam sebab banyak anak-anak dan remaja kecanduan smartphone.

Negara ini menjadi pendorong utama pertumbuhan teknologi. Sementara ibukota Seoul sering disebut sebagai negara yang memiliki sambungan internet terbanyak di dunia.

Seperti dilansir Nydailynews (1/7), sekitar 70 persen dari 50 juta penduduk Korea memiliki smartphone. Angka tersebut merupakan tertinggi di dunia, menurut perusahaan riset pasar emarket.

Di samping itu, menurut data pemerintah terjadi peningkatan dua kali lipat dari 2011 tentang kepemilikan smartphone. Pada 2012, lebih dari 80 persen warga Korea Selatan yang berusia 12 sampai 19 sudah mempunyai smartphone. Sebuah survei tahunan pemerintah memperkirakan hampir 20 persen remaja yang kecanduan smartphone.

Hampir 40 persen remaja Korea menghabiskan lebih dari tiga jam sehari untuk update status di twitter, chatting, atau bermain game. Meskipun para guru berupaya untuk menyita semua ponsel di pagi hari dan mengembalikannya saat kelas berakhir. Upaya tersebut nyatanya kurang efektif mengurangi kecanduan ponsel.

Ketergantungan didefinisikan dengan sejumlah kriteria, termasuk kecemasan dan depresi saat tidak menggenggam smartphone, kegagalan mengurangi waktu pemakaian, serta merasa lebih bahagia saat memainkan ponsel daripada berada dengan keluarga atau teman.

Melihat dampak yang mengerikan ini, pemerintah Korea sudah menanggapi lebih jauh dibanding negara lain. Menteri Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bersama departemen kesehatan berinisiatif menyelenggarakan kelas khusus untuk remaja yang kecanduan internet. Dan mengadakan kegiatan camping untuk mengurangi ketergantungan mereka.

Apakah Anda juga kecanduan smartphone? Bagaimana cara Anda mengatasi kecanduan tersebut?
 

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon