![]() |
jembatan selat sunda. |
Pemerintah pusat masih mempunyai dua opsi untuk menggarap studi
kelaikan atau feasibility study (FS) proyek pembangunan Jembatan Selat
Sunda (JSS). Opsi pertama, studi kelaikan dilakukan oleh pemerintah.
Opsi kedua, studi kelaikan dilakukan BUMN dengan pihak pemrakarsa. Dalam
hal ini konsorsium swasta dan pemda.
Menteri BUMN Dahlan Iskan berpandangan, jika pemerintah memutuskan FS
dilakukan BUMN dengan inisiator, sebaiknya inisiator menggandeng
lembaga asing untuk menjual produk BUMN dalam melakukan FS. Jika BUMN
dan inisiator tidak menggandeng asing maka akan susah mencari investor
untuk membangun jembatan yang investasinya mencapai Rp 200 triliun
tersebut.
"Perkembangan baru BUMN dengan inisiator itu. Sekarang kita tunggu
keputusan lebih lanjut dari pemerintah sebaiknya bagaimana. Kalau
inisiator dengan BUMN siapa mayoritas, kerja sama seperti apa itu belum
diputuskan," ucap Dahlan di Kementerian PU, Jakarta, Kamis (18/7).
Proyek FS ini adalah proyek besar yang benar-benar harus dipercaya
oleh investor atau pemilik dana. Walaupun BUMN bisa membuat FS dengan
baik, tapi belum tentu BUMN bisa menjual namanya di luar negeri.
"Sambi menunggu siapa tahu jadi BUMN ditunjuk saya harus siap-siap,
siapa BUMN nya yang 5 itu. FS itu proyek besar, FS harus betul dipercaya
oleh pemilik dana. FS kalau memang inisiator ikut dia sebaiknya gandeng
luar. Inisiator gandeng orang luar karena inisiator bukan ahli FS tapi
bisa menggandeng ahli dana," katanya.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon