Kepala CIA, Leon Panetta, diketahui telah
menggelar pertemuan dengan Israel. Dalam pertemuan di Israel tersebut, diadakan
pembicaraan rahasia dengan para pucuk pimpinan Israel yang meyakinkan kepala
CIA tersebut bahwa negara Yahudi itu tidak akan melancarkan serangan mendadak
ke Iran, demikian menurut sebuah laporan pada hari jumat (14/11/12) kemarin.
Menurut laporan radio dari masyarakat,
Panetta tiba di Israel sejak dua minggu yang lalu untuk menghadiri serangkaian
pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Ehud
Barak, dan sejumlah pucuk pimpinan Israel yang lainnya.
Pembicaraan tersebut berfokus pada masalah
program nuklir Iran, dimana AS dan Israel sama-sama menduga bahwa program
nuklir tersebut ditujukan untuk mengembangkan bom atom, sebuah klaim yang
dibantah keras oleh Iran.
Para pemimpin Israel meyakinkan Panetta
bahwa Israel tidak hendak menyerang Iran. "Israel sama sekali tidak
memiliki niatan untuk mengejutkan AS, dengan secara diam-diam melancarkan
serangan terhadap Iran."
Keputusan Presiden Barack Obama untuk
menggelar pembicaraan langsung dengan pihak Tehran dalam upayanya untuk
mengakhiri permasalahan nuklir yang selama ini meresahkan Israel. Disebut-sebut
bahwa dalam negosiasi itu waktunya sangat terbatas dan dibumbui oleh sejumlah
sanksi keras.
Akan tetapi, Israel menolak untuk sama
sekali menghilangkan opsi serangan militer terhadap Iran, artinya negara Yahudi
tersebut masih mengarahkan moncong senjatanya ke arah Iran.
Netanyahu mengatakan bahwa ambisi Iran
untuk meneruskan program nuklirnya merupakan sebuah ancaman nyata terhadap
keamanan dan stabilitas negara Yahudi Israel.
Bulan lalu, Israel melontarkan ancaman
untuk melancarkan serangan udara besar-besaran untuk menghancurkan fasilitas
nuklir Iran.
Tentara Israel telah mempersiapkan semua
hal yang diperlukan untuk melancarkan serangan ini, yaitu persiapan tiga
pesawat Airborne Warning and Control (AWAC) dan misi regional untuk
menstimulasi serangan tersebut.
Dua pelatihan pertahanan sipil juga akan
membantu publik untuk mempersiapkan serangan balik yang mungkin diterima
Israel.
"Israel sudah bersiap menunggu lampu
hijau untuk menyerang militer Iran dalam waktu dekat ini, beberapa hari maupun
beberapa jam kemudian. Mereka sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk
membuktikan bahwa ancaman pada Irak bukanlah sekedar gertakan belaka,"
kata seorang pejabat senior bulan lalu.
Para pejabat percaya bahwa Israel mampu
mengenai lebih dari selusin target, termasuk konvoi bergerak. Dalam situs
tersebut juga termasuk Natanz, dimana ribuan mesin sentrifugis memproduksi
uranium yang diperkaya; Esfahan dimana 250 ton gas disimpan di dalam
terowongan; dan Arak, dimana reaktor air berat memproduksi Plutonium.
Namun, hingga kini Israel masih belum
melancarkan serangan yang sudah digembar-gemborkannya sejak bulan lalu.
"Kami tidak akan membuat sebuah
ancaman kepada Iran tanpa kekuatan yang cukup untuk membuktikannya. Pergerakan
telah dimulai, persiapan juga telah memadai, hal ini mengindikasikan kemauan
kami untuk berbuat," demikian pernyataan seorang pejabat intelijen Israel.
Dia menambahkan bahwa Israel akan tetap
menyerang meskipun tidak mendapatkan setidaknya persetujuan diam diam
dari Amerika, yang telah menunjukkan proses rekonsliliasi dengan pemerintahan
Iran.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon