Minggu, 24 Maret 2013

BISIK-BISIK RAHASIA CIA-ISRAEL BAHAS IRAN




Kepala CIA, Leon Panetta, diketahui telah menggelar pertemuan dengan Israel. Dalam pertemuan di Israel tersebut, diadakan pembicaraan rahasia dengan para pucuk pimpinan Israel yang meyakinkan kepala CIA tersebut bahwa negara Yahudi itu tidak akan melancarkan serangan mendadak ke Iran, demikian menurut sebuah laporan pada hari jumat (14/11/12) kemarin.

Menurut laporan radio dari masyarakat, Panetta tiba di Israel sejak dua minggu yang lalu untuk menghadiri serangkaian pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Ehud Barak, dan sejumlah pucuk pimpinan Israel yang lainnya.

Pembicaraan tersebut berfokus pada masalah program nuklir Iran, dimana AS dan Israel sama-sama menduga bahwa program nuklir tersebut ditujukan untuk mengembangkan bom atom, sebuah klaim yang dibantah keras oleh Iran.

Para pemimpin Israel meyakinkan Panetta bahwa Israel tidak hendak menyerang Iran. "Israel sama sekali tidak memiliki niatan untuk mengejutkan AS, dengan secara diam-diam melancarkan serangan terhadap Iran."

Keputusan Presiden Barack Obama untuk menggelar pembicaraan langsung dengan pihak Tehran dalam upayanya untuk mengakhiri permasalahan nuklir yang selama ini meresahkan Israel. Disebut-sebut bahwa dalam negosiasi itu waktunya sangat terbatas dan dibumbui oleh sejumlah sanksi keras.

Akan tetapi, Israel menolak untuk sama sekali menghilangkan opsi serangan militer terhadap Iran, artinya negara Yahudi tersebut masih mengarahkan moncong senjatanya ke arah Iran.

Netanyahu mengatakan bahwa ambisi Iran untuk meneruskan program nuklirnya merupakan sebuah ancaman nyata terhadap keamanan dan stabilitas negara Yahudi Israel.

Bulan lalu, Israel melontarkan ancaman untuk melancarkan serangan udara besar-besaran untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran.

Tentara Israel telah mempersiapkan semua hal yang diperlukan untuk melancarkan serangan ini, yaitu persiapan tiga pesawat Airborne Warning and Control (AWAC) dan misi regional untuk menstimulasi serangan tersebut.

Dua pelatihan pertahanan sipil juga akan membantu publik untuk mempersiapkan serangan balik yang mungkin diterima Israel.

"Israel sudah bersiap menunggu lampu hijau untuk menyerang militer Iran dalam waktu dekat ini, beberapa hari maupun beberapa jam kemudian. Mereka sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk membuktikan bahwa ancaman pada Irak bukanlah sekedar gertakan belaka," kata seorang pejabat senior bulan lalu.

Para pejabat percaya bahwa Israel mampu mengenai lebih dari selusin target, termasuk konvoi bergerak. Dalam situs tersebut juga termasuk Natanz, dimana ribuan mesin sentrifugis memproduksi uranium yang diperkaya; Esfahan dimana 250 ton gas disimpan di dalam terowongan; dan Arak, dimana reaktor air berat memproduksi Plutonium.

Namun, hingga kini Israel masih belum melancarkan serangan yang sudah digembar-gemborkannya sejak bulan lalu.

"Kami tidak akan membuat sebuah ancaman kepada Iran tanpa kekuatan yang cukup untuk membuktikannya. Pergerakan telah dimulai, persiapan juga telah memadai, hal ini mengindikasikan kemauan kami untuk berbuat," demikian pernyataan seorang pejabat intelijen Israel.

Dia menambahkan bahwa Israel akan tetap menyerang meskipun tidak mendapatkan setidaknya persetujuan diam diam dari Amerika, yang telah menunjukkan proses rekonsliliasi dengan pemerintahan Iran.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon