![]() |
Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) saat peluncuran buku berjudul Mengawal Uang Rakyat di Jakarta |
Wakil Gubernur DKI,
Jakarta, Basuki T Purnama, membantah telah menyebut warga setempat yang
menentang penggusuran di Waduk Pluit komunis. Kepada para jurnalis di
Balai Kota hari ini, dia menduga ada salah persepsi terhadap informasi
yang beredar.
"Aku tidak pernah bilang
warga Pluit komunis. Ini salah persepsi. Ini ada yang plintir," kata
Ahok, panggilan akrab Wagub Basuki.
Ahok menjelaskan bahwa
pernyataan itu sebagai perumpamaan pada kelompok LSM di Pluit yang
memanfaatkan warga. "Saya hanya bilang, LSM ngotot minta bagi lahan
padahal tanah milik negara. Itu seperti cara komunis," ucapnya.
Menurut dia, cara-cara komunis itu dapat dilihat dari bagaimana kelompok LSM dan tuan tanah merebut tanah milik negara, kemudian membagikannya lagi kepada rakyat. "Sistem di kita bukan komunis, tidak bisa hal seperti itu dilakukan."
Dia menilai bahwa tanah negara tetaplah milik negara. Itu yang akan dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mensejahterakan masyarakatnya. Karena itu, Pemprov DKI melakukan pembongkaran Waduk Pluit sebagai bagian dari reklamasi.
Waduk Pluit disiapkan untuk mengantisipasi banjir Jakarta yang selalu datang bersamaan dengan hujan yang deras. Ahok mengatakan normalisasi Waduk Pluit dilakukan untuk kepentingan masyarakat luas.
"Pemerintah membeli tanah untuk membangun rusun di dekat Pluit seluas 2,3 hektare untuk membangun rusunawa sebagai kompensasi bagi masyarakat yang tergusur," katanya.
Menurut dia, cara-cara komunis itu dapat dilihat dari bagaimana kelompok LSM dan tuan tanah merebut tanah milik negara, kemudian membagikannya lagi kepada rakyat. "Sistem di kita bukan komunis, tidak bisa hal seperti itu dilakukan."
Dia menilai bahwa tanah negara tetaplah milik negara. Itu yang akan dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mensejahterakan masyarakatnya. Karena itu, Pemprov DKI melakukan pembongkaran Waduk Pluit sebagai bagian dari reklamasi.
Waduk Pluit disiapkan untuk mengantisipasi banjir Jakarta yang selalu datang bersamaan dengan hujan yang deras. Ahok mengatakan normalisasi Waduk Pluit dilakukan untuk kepentingan masyarakat luas.
"Pemerintah membeli tanah untuk membangun rusun di dekat Pluit seluas 2,3 hektare untuk membangun rusunawa sebagai kompensasi bagi masyarakat yang tergusur," katanya.
Sebenarnya, kata dia,
tidak ada aturan yang menyatakan masyarakat mendapatkan kompensasi
berupa uang bila terusir dari tanah negara. Kompensasi hanya diberikan
bila proyek pemerintah masuk ke tanah pribadi. Sementara sebagian
masyarakt Pluit tidak memiliki dokumen kepemilikan atas tanah. "Sebagai
tanggung jawab terhadap warga, Pemprov DKI merelokasi mereka ke
rusunawa," ujar Ahok.
Sumber :
http://metro.news.viva.co.id/news/read/411861-ahok--saya-tidak-pernah-bilang-warga-pluit-komunis
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon