Jumat, 19 Juli 2013

Di depan Ahok, petugas kebersihan mengeluh soal honor

Petugas kebersihan mengeluh soal honor.
Salah seorang petugas kebersihan mengadu kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal honor yang diterimanya. Selama melakukan pekerjaannya, dia hanya dibayar sebesar Rp 34 ribu per hari.

Hal tersebut ia lakukan saat Ahok berjalan menuju mobil usai buka bersama dengan ribuan petugas kebersihan dari lima wilayah di ibu kota.

"Pak, saya selama ini cuma digaji Rp 1,8 juta per bulan, seharinya Rp 34 ribu per hari, kerja saya dari jam 5 sampai jam 5," keluh seorang pria yang bekerja sebagai petugas kebersihan kepada Ahok di Monas Jakarta, Jumat (19/7).

Mendengar itu, Ahok memanggil Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin yang berjalan di sampingnya. Mantan bupati Bangka Belitung ini memerintahkannya untuk segera memperbaiki kontrak kerja dengan pihak swasta, sebab pria yang menemuinya bekerja di bawah perusahaan outsourcing.

"Makanya bapak harus segera perbaiki kontrak kerja dengan swasta, enggak bisa seperti ini terus swasta," ucap Ahok kepada Unu.

Unu hanya menjawab permintaan Ahok dengan anggukkan kepala saja.

Untuk diketahui, sejak UMP dan KHL DKI Jakarta naik, Ahok meminta Unu untuk menaikkan gaji petugas kebersihan setara dengan UMP yakni Rp 2,2 juta. Menurutnya, petugas kebersihan terdiri dari pekerja honorer dan pekerja lepas.

"Pekerja lepas kan dihitung, kalau tidak masuk kan tidak bayar. Jadi total hitungan bisa dapatkan UMP," terang Ahok.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon