Gempa yang terjadi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh beberapa hari lalu
dampak guncangannya luar biasa. Gempa yang terjadi di kedalaman 10 km
itu mengakibatkan ribuan rumah rusak, 24 tewas, dan 210 orang mengalami
luka-luka.
Menurut Profesor Riset di Puslit Geoteknologi LIPI Bandung, Hery Harjono, dampak kerusakan sangat luas karena gempa terjadi di pusat yang dangkal. Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan gempa ini menelan banyak korban.
"Sumber gempa Aceh seperti halnya gempa Yogya berasal dari patahan (yang bergerak): Gempa Yogya sumbernya di patahan Opak," kata Hery kepada merdeka.com, Kamis (4/7).
Hery memperkirakan, gempa Aceh disebabkan pergerakan salah satu cabang (splay) patahan Sumatera segmen Aceh. "Boleh jadi splay ini berarah Barat Daya plus Timur Laut dan melalui Bireun," jelasnya.
Selain itu, dampak kerusakan seperti banyak rumah rusak dikarenakan struktur tanah dan bangunan di Aceh. Kemungkinan besar banyak bangunan di Aceh kurang kuat.
"Boleh jadi daerah yang rusak parah selain dekat dengan sumber gempa juga berada pada endapan lunak seperti halnya di Bantul," katanya.
Kemungkinan lain, kerusakan parah terjadi karena sebagian Kabupaten Bener Meriah terletak di atas endapan lunak. "Itu perlu dipetakan apakah daerah yang rusak bertepatan dengan kondisi geologi yang saya pikirkan," jelasnya.
Gempa yang terjadi di Aceh beberapa hari lalu hampir sama dampaknya dengan di Yogya. Magnitudo dan kedalaman tidak jauh berbeda.
"Pada saat itu, Kabupaten Bantul luluh lantak. Ini diakibatkan sebagian Kabupaten Bantul terletak di atas endapan secara geologis tergolong lunak," ujarnya.
Gempa dahsyat Selasa (2/7) itu terjadi pukul 14.37 WIB. Lokasi gempa terjadi di 4.70 LU 6.61 BT 35 km BaratDaya Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Menurut Profesor Riset di Puslit Geoteknologi LIPI Bandung, Hery Harjono, dampak kerusakan sangat luas karena gempa terjadi di pusat yang dangkal. Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan gempa ini menelan banyak korban.
"Sumber gempa Aceh seperti halnya gempa Yogya berasal dari patahan (yang bergerak): Gempa Yogya sumbernya di patahan Opak," kata Hery kepada merdeka.com, Kamis (4/7).
Hery memperkirakan, gempa Aceh disebabkan pergerakan salah satu cabang (splay) patahan Sumatera segmen Aceh. "Boleh jadi splay ini berarah Barat Daya plus Timur Laut dan melalui Bireun," jelasnya.
Selain itu, dampak kerusakan seperti banyak rumah rusak dikarenakan struktur tanah dan bangunan di Aceh. Kemungkinan besar banyak bangunan di Aceh kurang kuat.
"Boleh jadi daerah yang rusak parah selain dekat dengan sumber gempa juga berada pada endapan lunak seperti halnya di Bantul," katanya.
Kemungkinan lain, kerusakan parah terjadi karena sebagian Kabupaten Bener Meriah terletak di atas endapan lunak. "Itu perlu dipetakan apakah daerah yang rusak bertepatan dengan kondisi geologi yang saya pikirkan," jelasnya.
Gempa yang terjadi di Aceh beberapa hari lalu hampir sama dampaknya dengan di Yogya. Magnitudo dan kedalaman tidak jauh berbeda.
"Pada saat itu, Kabupaten Bantul luluh lantak. Ini diakibatkan sebagian Kabupaten Bantul terletak di atas endapan secara geologis tergolong lunak," ujarnya.
Gempa dahsyat Selasa (2/7) itu terjadi pukul 14.37 WIB. Lokasi gempa terjadi di 4.70 LU 6.61 BT 35 km BaratDaya Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon