Rabu, 03 Juli 2013

Bersejarah, Pejabat Australia Disumpah dengan Alquran

Ed Husic Muslim pertama di Parlemen Australia
Terpilihnya Ed Husic sebagai sekretaris parlemen untuk pemerintahan PM Kevin Rudd tak begitu mulus diterima masyarakat Australia, utamanya kubu konservatif.
Penolakannya mungkin sepele tapi sensitif, yakni ketidaksiapan masyarakat melihat pejabat negara diambil sumpah dengan menggunakan Alquran.

Itulah drama yang terjadi ketika Husic, yang keturunan Bosnia diambil sumpahnya oleh perwakilan Kerajaan Inggris, Gubernur Jenderal Quentin Bryce.

Menanggapi penolakan itu, Husic pun bersikap bijak. "Tidak mungkin saya mengambil sumpah dengan Alkitab. Yang jelas, ini merupakan bagian alami dari demokrasi. Mereka pasti punya pandangan berbeda soal status saya," kata dia seperti dikutip The Telegraph, Rabu (3/7).

Kalangan yang menolak Husic menyerangnya melalui opini di Jejaring sosial, Facebook. "Ini sejarah terburuk ketika seorang pejabat Australia bersumpah dengan Alquran," kata mereka. "Bersumpah dengan kitab suci teroris, sama halnya dengan Alqaidah, menjijikan," katanya lagi.

Secara terpisah, tokoh oposisi Australia, Tony Abbott menilai masyarakat Australia harus menghormati keyakinan Husic. "Saya menghormati pilihannya, demikian pula masyarakat Australia juga harus menghormatinya," kata dia.

Husic, terpilih menduduki jabatan itu setelah pemerintahan PM Julia Gillar berakhir. Terpilihnya Husic, membuatnya menjadi Muslim pertama yang menduduki jabatan itu.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon