 |
| Ilustrasi beras. |
Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta siap
melaksanakan operasi pasar murni beras untuk menjaga ketahanan komoditas
tersebut selama Ramadhan.
Kepala Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Divre) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Darsono Imam Yuwono di Yogyakarta, Sabtu mengatakan telah menyiapkan 63 ton beras dari persediaan yang tersisa sekitar 23.000 ton yang mencukupi untuk kebutuhan beras selama enam bulan ke depan.
Namun demikian, menurut dia pelaksanaan operasi pasar tergantung adanya permintaan dari kabupaten atau kota.
"Kapanpun dibutuhkan kami siap melaksanakan operasi pasar untuk menjaga harga beras. Saat ini tinggal meunggu permintaan dari Disperindagkop (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi)," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (13/7).
Menurut dia, harga jual beras dalam operasi pasar tahun ini Rp 6.800 per kg. Hal itu, menurut dia, disesuaikan dengan daya beli masyarakat setempat saat ini.
"Harga itu akan tetap Rp6.800 per kg, itu pun apabila nanti ada subsidi dari pemerintah daerah," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan dalam Negeri Disperindagkop DIY, Eko Witoyo mengatakan akan siap menggandeng Bulog Divre DIY dalam melakukan operasi pasar.
"Kami akan menggelar operasi pasar murni beras, untuk menjaga harga beras di tengah masyarakat selama Ramadhan, namun tetap harus menunggu permintaan dari kabupaten atau kota. Saat ini belum ada permintaan,"katanya.
Sementara itu, kata dia, pihak Disperindagkop DIY juga akan memberikan subsidi khususnya untuk pendistribusian beras dari Bulog.
"Kami tentu akan memberikan subsidi namun sebatas untuk proses pengeceran beras dari karung, sehingga harga beras yang dibeli masyarakat akan tetap RP6.800 per kg," katanya.
Kepala Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Divre) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Darsono Imam Yuwono di Yogyakarta, Sabtu mengatakan telah menyiapkan 63 ton beras dari persediaan yang tersisa sekitar 23.000 ton yang mencukupi untuk kebutuhan beras selama enam bulan ke depan.
Namun demikian, menurut dia pelaksanaan operasi pasar tergantung adanya permintaan dari kabupaten atau kota.
"Kapanpun dibutuhkan kami siap melaksanakan operasi pasar untuk menjaga harga beras. Saat ini tinggal meunggu permintaan dari Disperindagkop (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi)," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (13/7).
Menurut dia, harga jual beras dalam operasi pasar tahun ini Rp 6.800 per kg. Hal itu, menurut dia, disesuaikan dengan daya beli masyarakat setempat saat ini.
"Harga itu akan tetap Rp6.800 per kg, itu pun apabila nanti ada subsidi dari pemerintah daerah," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan dalam Negeri Disperindagkop DIY, Eko Witoyo mengatakan akan siap menggandeng Bulog Divre DIY dalam melakukan operasi pasar.
"Kami akan menggelar operasi pasar murni beras, untuk menjaga harga beras di tengah masyarakat selama Ramadhan, namun tetap harus menunggu permintaan dari kabupaten atau kota. Saat ini belum ada permintaan,"katanya.
Sementara itu, kata dia, pihak Disperindagkop DIY juga akan memberikan subsidi khususnya untuk pendistribusian beras dari Bulog.
"Kami tentu akan memberikan subsidi namun sebatas untuk proses pengeceran beras dari karung, sehingga harga beras yang dibeli masyarakat akan tetap RP6.800 per kg," katanya.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon