 |
| JK kunjungi bazar. |
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla
(JK) menyukai barang murah dan berkualitas. Ketika mengunjungi Bazaar
Ramdahan di Masjid Al-Markaz Makassar (25/7), JK terlihat asyik
berkeliling ke stan-stan yang mengikuti pameran.
Saat berhenti di salah satu stan penjual sepatu, JK tertarik pada sebuah sepatu yang harganya cuma Rp 55.000.
"Desainnya sangat bagus, dan tidak kalah dengan sepatu-sepatu branded yang mahal,' kata JK.
Sampai saat ini JK masih getol mempromosikan sepatu buatan dalam negeri dengan harga murah dan berkualitas.
"Bandingkan sepatu Bally yang biasa dipakai orang gedongan yang harganya 5 juta-an. Bisa dapat 100 pasang," ungkap JK saat membandingkan harga sepatu bermerek dengan sepatu di stan bazaar tersebut.
"Saya sendiri pakai sepatu JK collection seharga 150 ribuan. Ya enak juga makainya. Siapa juga yang mau periksa mereknya," tambahnya menyeloroh.
Yang jadi pertanyaan JK, bagaimana industri kecil bertahan dengan melakukan efisiensi sedemikian hebat. Hingga menghasilkan sepatu seharga 55 ribu sepasang.
Kesempatan ini dijadikan ajang curhat para pedagang kepada JK. Para pedagang meminta kalau bisa bazaar seperti ini diadakan setiap malam sampai di luar Ramadhan. Jelas saja, ternyata rata-rata omzet yang diperoleh mencapai setengah juta per-malam.
JK merasa cukup puas melihat melihat perkembangan bazzar itu karena sudah menampung hampir 500 pedagang.
"Satu pasar pindah ke halaman Al-Markaz," kata JK sumringah.
Namun JK tetap berpesan agar para pedagang menjaga kebersihan, tetap beribadah dan ikut memakmurkan masjid.
Suasana di Bazaar Al-Markaz nampak lebih ramai ketika JK datang. Keberadaan JK di tempat itu disambut hangat oleh para penjual dan pengunjung. Seperti acara-acara yang dikunjungi JK, semua orang meminta untuk foto bersama. JK pun selalu mengikuti kemauan orang-orang yang ingin mengambil gambar bersamanya.
Saat berhenti di salah satu stan penjual sepatu, JK tertarik pada sebuah sepatu yang harganya cuma Rp 55.000.
"Desainnya sangat bagus, dan tidak kalah dengan sepatu-sepatu branded yang mahal,' kata JK.
Sampai saat ini JK masih getol mempromosikan sepatu buatan dalam negeri dengan harga murah dan berkualitas.
"Bandingkan sepatu Bally yang biasa dipakai orang gedongan yang harganya 5 juta-an. Bisa dapat 100 pasang," ungkap JK saat membandingkan harga sepatu bermerek dengan sepatu di stan bazaar tersebut.
"Saya sendiri pakai sepatu JK collection seharga 150 ribuan. Ya enak juga makainya. Siapa juga yang mau periksa mereknya," tambahnya menyeloroh.
Yang jadi pertanyaan JK, bagaimana industri kecil bertahan dengan melakukan efisiensi sedemikian hebat. Hingga menghasilkan sepatu seharga 55 ribu sepasang.
Kesempatan ini dijadikan ajang curhat para pedagang kepada JK. Para pedagang meminta kalau bisa bazaar seperti ini diadakan setiap malam sampai di luar Ramadhan. Jelas saja, ternyata rata-rata omzet yang diperoleh mencapai setengah juta per-malam.
JK merasa cukup puas melihat melihat perkembangan bazzar itu karena sudah menampung hampir 500 pedagang.
"Satu pasar pindah ke halaman Al-Markaz," kata JK sumringah.
Namun JK tetap berpesan agar para pedagang menjaga kebersihan, tetap beribadah dan ikut memakmurkan masjid.
Suasana di Bazaar Al-Markaz nampak lebih ramai ketika JK datang. Keberadaan JK di tempat itu disambut hangat oleh para penjual dan pengunjung. Seperti acara-acara yang dikunjungi JK, semua orang meminta untuk foto bersama. JK pun selalu mengikuti kemauan orang-orang yang ingin mengambil gambar bersamanya.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon