 |
| Muhammad Mursi. |
Pemerintah Indonesia prihatin dengan kondisi politik di Mesir saat ini.
Hal ini terkait dilengserkannya Muhammad Mursi dari kursi kepresidenan
oleh pihak militer tadi malam.
"Selama ini Pemerintah Indonesia telah mengharapkan agar proses transisi demokrasi di Mesir dapat berjalan dengan baik, tertib dan damai," kata Menlu Marty Natalegawa dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (4/7).
Menlu berharap situasi di Mesir dapat segera kondusif. Dia juga berharap demokrasi di Mesir akan terus berjalan.
"Kiranya situasi di Mesir dapat segera pulih dan proses demokratisasi sesuai keinginan dan harapan bangsa dan rakyat Mesir akan terus bergulir," katanya.
Sementara, mengenai WNI yang ada di negeri Piramid itu Menlu mengimbau agar mereka senantiasa mematuhi hukum dan ketentuan setempat. Menlu juga mengimbau para WNI menghindari tempat pengumpulan massa dan tidak terlibat dalam persoalan dalam negeri Mesir.
"Kami telah menginstruksikan KBRI di Kairo untuk senantiasa siap memberikan bantuan dan perlindungan yang diperlukan warga negara Indonesia," kata Marty.
Seperti diketahui, gejolak politik di Mesir belakangan kembali terjadi. Kubu oposisi menuntut Presiden Mursi mundur dari jabatannya karena dinilai tak dapat memperbaiki kondisi ekonomi Mesir. Namun, Mursi enggan menuruti permintaan tersebut. Mursi bahkan siap mati untuk mempertahankan posisinya itu.
Gejolak demonstrasi dan tak kondusifnya kondisi keamanan dalam negeri Mesir akhirnya membuat pihak militer turun tangan. Pihak militer bahkan mengultimatum Mursi untuk segera membuat kesepakatan dengan kubu oposisi dan mengkondusifkan kondisi Mesir.
Jika dalam waktu 48 jam hal itu tak terjadi, pihak militer akan menjatuhkan Mursi dalam kursi kepresidenannya. Janji tersebut ternyata tak main-main. Semalam, pejabat militer Mesir menyatakan Mursi tak lagi berada di tampuk kepemimpinan dan posisinya telah diambil alih oleh ketua mahkamah konstitusi Mesir.
"Selama ini Pemerintah Indonesia telah mengharapkan agar proses transisi demokrasi di Mesir dapat berjalan dengan baik, tertib dan damai," kata Menlu Marty Natalegawa dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (4/7).
Menlu berharap situasi di Mesir dapat segera kondusif. Dia juga berharap demokrasi di Mesir akan terus berjalan.
"Kiranya situasi di Mesir dapat segera pulih dan proses demokratisasi sesuai keinginan dan harapan bangsa dan rakyat Mesir akan terus bergulir," katanya.
Sementara, mengenai WNI yang ada di negeri Piramid itu Menlu mengimbau agar mereka senantiasa mematuhi hukum dan ketentuan setempat. Menlu juga mengimbau para WNI menghindari tempat pengumpulan massa dan tidak terlibat dalam persoalan dalam negeri Mesir.
"Kami telah menginstruksikan KBRI di Kairo untuk senantiasa siap memberikan bantuan dan perlindungan yang diperlukan warga negara Indonesia," kata Marty.
Seperti diketahui, gejolak politik di Mesir belakangan kembali terjadi. Kubu oposisi menuntut Presiden Mursi mundur dari jabatannya karena dinilai tak dapat memperbaiki kondisi ekonomi Mesir. Namun, Mursi enggan menuruti permintaan tersebut. Mursi bahkan siap mati untuk mempertahankan posisinya itu.
Gejolak demonstrasi dan tak kondusifnya kondisi keamanan dalam negeri Mesir akhirnya membuat pihak militer turun tangan. Pihak militer bahkan mengultimatum Mursi untuk segera membuat kesepakatan dengan kubu oposisi dan mengkondusifkan kondisi Mesir.
Jika dalam waktu 48 jam hal itu tak terjadi, pihak militer akan menjatuhkan Mursi dalam kursi kepresidenannya. Janji tersebut ternyata tak main-main. Semalam, pejabat militer Mesir menyatakan Mursi tak lagi berada di tampuk kepemimpinan dan posisinya telah diambil alih oleh ketua mahkamah konstitusi Mesir.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon