Militer Mesir berjaga-jaga di sekitar lapangan. |
Tentara Mesir memberikan ultimatum kepada politisi negara untuk
menyelesaikan kebuntuan politik dalam 48 jam ke depan. Demonstrasi yang
berlanjut di Mesir telah mendorong negara tersebut dalam ketidakpastian.
Pernyataan militer yang disampaikan di televisi pada Senin (1/7)
waktu setempat tersebut menyerukan kelompok-kelompok politik untuk
mengatasi situasi.
"Angkatan bersenjata mengulangi permintaannya untuk memenuhi tuntutan
masyarakat dan memberikan semua orang 48 jam sebagai kesempatan
terakhir," begitu pernyataan militer seperti dikutip Al-Jazeera, Selasa
(2/7).
Menurut mereka, keamanan nasional negara dalam bahaya. Mereka meminta
peta jalan masa depan dan langkah-langkah untuk mengawasi
pelaksanannya. Pada Ahad (3/6) lalu, jutaan warga Mesir berdemo untuk
menuntut pengunduran diri Presiden Mesir Muhammad Mursi.
Penentang Mursi memandang pernyataan militer sebagai dukungan dan
keberlanjutan demonstrasi untuk menekan presiden mundur. Protes besar
berlanjut pada Senin kemarin di Kairo dan di kota-kota luar ibukota,
termasuk Alexandria, Mahalla, dan Suez.
Pendukung Mursi mengkritik ultimatum sebagai upaya kudeta. Sekelompok
partai pro-Mursi yang menyebut diri mereka koalisi untuk mempertahankan
legitimasi, menyerukan protes massa dalam mendukung presiden.
"Kami menolak upaya untuk menggunakan tentara untuk menyerang
legitimasi presiden," ujar anggota Gamaa Al-Islamiyya, Safwat Abdel
Ghani.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon