PT Pindad sedang mengembangkan roket balistik Rhan 122 yang memiliki
jangkauan 15 kilometer serta bisa dikendalikan dengan GPS. Roket
berpandu GPS ini dikerjakan PT PIndad bersama:PT Dirgantara Indonesia,
PT Dahana, Ristek dan BPPT, yang tergabung dalam sebuah konsorsium.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Pindad, Wahyu Utomo
mengatakan roket balistik ini pernah diuji coba di Baturaja- Sumatera
Selatan, serta di Garut Selatan, Jawa Barat.
Pembuatan roket masih dalam tahap penyempurnaan dan masih perlu
mendapatkan tabel tembak. Tabel tembak baru bisa didapat jika sudah
dilakukan pengujian beberapa kali dan tembakannya akurat. “Tabel tembak,
kita harus menembakkan berapa ratus kali dan sekian kali. Kalau itu
akurat baru dibuat tabel tembak. Nama roketnya Rhan 122,” ujar Direktur
Perencanaan dan Pengembangan PT Pindad, Wahyu Utomo.
Roket ini nantinya akan dipakai oleh TNI yang selama ini masih
memakai produk impor. Menurut Wahyu, roket ini adalah roket balistik
pertama untuk industri pertahanan. “Sekarang ini akan diuji dulu. Ini
roket balistik pertama untuk pertahanan. Roket ini bisa dikendalikan GPS
di sirip siripnya kita kendalikan. Nanti ada GPS segala macam dan ini
generasi pertama,” jelasnya.
Roket Rhan122 ditargetkan bisa digunakan tahun 2015 mendatang. Untuk
mengejar tabel tembak yang diperkirakan butuh waktu 2 tahun.
Tank Pindad
Selain mengembangkan roket Rhan 122 ber-GPS, Pindad juga mengembangkan
tank kelas medium, dengan menggandeng perusahaan Turki. “Kerja sama ini
tidak murni untuk bisnis, melainkan kerja sama antar pemerintah”, ujar
Wahyu Utomo.
Namun, ada hal yang disayangkan dari kerja sama dengan Turki.
Marketing Manajer PT Pindad Sena Maulana mengatakan, perusahaan Turki
yang bekerja sama dengan Pindad, belum ahli dan belum pernah membuat
medium tank.
Pindad kini mendisain sendiri tank-nya. Pemerintah Indonesia dengan
Turki bekerja sama, namun masih penjajakan. Turki tidak memiliki
kapabilitas yang kita harapkan. Kita ingin partner yang lebih jago. Tapi
kerjasama dengan Turki itu, telah bersifat G to G, pemerintah ke
pemerintah,” katanya.
Untuk itu, disamping pengembangan medium tank dengan Turki, Pindad
juga mengembangkan medium tank sendiri dengan nama SBS dan saat ini
sedang mengembangkan prototype-nya.
“Daripada proyek dengan Turki masih diam, kita kembangkan sendiri
tanknya. namanya SBS. SBS sudah jalan sekarang. 2014 target sudah mulai
bisa jalan jauh,” ujar Sena Maulana. PT Pindad terus mendorong pembuatan
medium tank, karena jumlah medium tank yang dibutuhkan TNI cukup
banyak.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon