Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi keterangan terbaru soal
konflik Suriah. Penyelidik mengatakan kedua belah pihak baik Presiden
Basyar al-Assad dan pemberontak sama-sama melakukan kejahatan perang.
Stasiun televisi Al-Jazeera melaporkan, Rabu (11/9), penyelidik
menuduh pasukan Assad melakukan pembantaian warga sipil, membom rumah
sakit, dan melakukan kejahatan pereang lain dalam upaya merebut wilayah
diduduki pemberontak dalam setahun terakhir.
Setali tiga uang, pemberontak termasuk pejuang asing memperkuat juga
melakukan eksekusi, penyanderaan, dan menembaki lingkungan sipil. Bahkan
ada beberapa kasus diskriminasi pada agama lain dengan menyuruh mereka
pindah menjadi muslim dan tahun lalu malah seorang lelaki Kristen pernah
dibunuh dan mayatnya diberikan pada anjing.
Keduanya melakukan kejahatan sama berat dan ini alasan untuk menyeret mereka ke pengadilan internasional.
"Para pelaku pelanggaran ini seolah tidak takut untuk bertanggung
jawab," ujar komisi penyelidikan PBB dipimpin oleh Paulo Pinheiro dari
Brasil.
Setidaknya pembunuhan massal sejak Maret dituding dilakukan keduanya
meski hingga kini PBB belum menemukan pelaku sesungguhnya. Sementara
senjata kimia para peneliti masih belum bisa membuktikan apakah
pelakunya Assad namun tudingan didominasi militer Suriah.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon