Jumat, 27 September 2013

Chairul Tanjung bantah tunjuk-tunjuk SBY di Bali

Chairul Tanjung dan Presiden SBY.
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung mengklarifikasi beredarnya foto dirinya sedang memarahi Presiden SBY yang beredar di media sosial. Chairul menegaskan, dirinya sangat menghormati SBY sebagai pribadi dan Presiden.

Dalam siaran pers yang dikutip Antara, Jumat (27/9), bos CT Corps itu menjelaskan, dirinya dalam kapasitas sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) sebagai Wakil Ketua Panitia Nasional KTT APEC 2013.

"Tidak pernah saya melakukan tindakan yang memarahi atau menunjuk-nunjuk Presiden sebagaimana berita di beberapa media online dan sosial media," kata Chairul.

"Saya orang yang sangat menghormati SBY sebagai pribadi maupun sebagai Presiden," imbuhnya.

Dia merasa perlu mengklarifikasi berita dan foto yang beredar di media online maupun media sosial yang menggambarkan seakan-akan dia sedang menunjuk-nunjuk Presiden SBY dan Ibu Negara.

Pengusaha yang akrab dipanggil CT itu mengaku diberi tanggung jawab agar APEC bisa berlangsung dengan baik, mulai persiapan infrastruktur, konten, penyelenggaraan, media dan hubungan masyarakat, termasuk keamanan.

Dalam kaitan fungsi dan tanggung jawab itu, CT kemudian melaksanakan rapat-rapat koordinasi dan persiapan demi kesuksesan KTT APEC.

"Dalam rangka persiapan KTT APEC, Presiden SBY melakukan kunjungan ke Bali pada 23-25 September. Dan tentu sebagai panitia, saya mendahului pergi ke Bali pada 22 September untuk melakukan koordinasi dan melakukan penjemputan di bandara pada 23 September saat Presiden SBY tiba dari Palembang," jelas CT.

Saat itu, dia menyertai kunjungan Presiden SBY selama di Bali. "Jadi, praktis dalam kapasitas sebagai orang yang bertanggung jawab, saya mendampingi Presiden dari kedatangan sampai kembalinya ke Jakarta. Hampir semua kegiatan Presiden, saya ikuti dan saya memberi penjelasan yang dirasa diperlukan," katanya menjelaskan.

Dalam kegiatan itu, selain mendengarkan laporan dalam rapat, Presiden SBY juga melakukan peninjauan ke lapangan, untuk mengecek infrastruktur, bandara, peresmian jalan tol, dan pengecekan di Hotel Sofitel Luxury sebagai tempat retreat KTT APEC.

"Jadi, pada saat peninjauan itu, banyak diinformasikan kepada Presiden, Ibu Negara, dan pejabat pendamping Presiden. Dan dalam kegiatan itu, tidak pernah ada kegiatan memarahi atau menunjuk-nunjuk Presiden," jelas CT.

Menurut dia, sebagai orang Indonesia yang menghargai sopan santun dan tatakrama, tindakan yang tidak pada tempatnya, tidak dan tidak akan pernah saya lalukan kepada orang yang lebih tua, apalagi kepada Presiden yang merupakan lambang negara.

"Buat saya, Presiden adalah lambang negara, yang harus dihormati oleh siapa pun sebagaimana lambang-lambang negara yang lain seperti lagu Indonesia Raya dan bendera Merah Putih," lanjut CT.

Dengan penjelasan ini, dia menegaskan bahwa tidak pernah ada kejadian seperti apa yang diberitakan selama ini, bahkan juga telah dilakukan konfirmasi kepada pemotret foto asli, yakni fotografer resmi kepresidenan, Abror Rizki.

Abror secara tegas menyatakan foto yang asli tidak memperlihatkan CT sedang menunjuk-nunjuk Presiden. Dari foto asli jelas terlihat bahwa CT sedang mengangkat jempolnya pada saat memberikan penjelasan mengenai kondisi ruangan penunjang retreat dan kelengkapannya di depan Presiden SBY, Ibu Negara dan pejabat yang menyertai.

"Karena itu, saya meminta orang-orang yang melakukan rekayasa gambar maupun menyampaikan informasi yang tidak benar, untuk tidak melakukannya lagi, karena hal itu tentu tidak baik, untuk dirinya sendiri maupun orang lain," pungkas CT.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon