Pemerintah akan menawarkan pengembangan shale gas yang ada di
Indonesia kepada Amerika Serikat. Soalnya, negara paman sam itu
merupakan pionir dalam pengembangan gas alam yang berasal dari serpihan
bebatuan itu.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan Indonesia memiliki potensi shale
gas yang cukup besar. Jika itu dimanfaatkan, bisa menurunkan harga gas.
"Saat Presiden Obama melawat ke Indonesia untuk bertemu dengan
Presiden SBY, salah satu agenda pertemuan yang dbahas adalah bagaimana
mentransfer teknologi dari Amerika untuk menghemat pemakaian energi dan
mengembangkan shale gas," kata Jero Wacik dalam siaran pers, Jumat
(27/9).
Jero melanjutkan, sebagai negara yang berhasil mengembangkan shale
gas, Amerika pasti memiliki teknologi mengolah shale gas yang berasal
dari batu shale ini. Atas hal itu, menurut dia, pemerintah akan mengajak
Amerika Serikat untuk mengembangkan shale gas dalam negeri.
"Mereka sudah menemukan shale gas, kita punya sumbernya dan saya
minta kepada mereka untuk mulai terjun di Indonesia, mengeksplorasi
shale gas," terang Jero Wacik.
Menurut data Kementerian ESDM, potensi shale gas yang dimiliki
Indonesia diprediksi sekitar 574 triliun kaki kubik (TCF). Jumlah itu
lebih besar jika dibandingkan gas alam dari batu bara atau coal bed
methane (CBM) yang mencapai 453,3 TCF dan gas bumi sebesar 334,5 TSCF.
Potensi shale gas berada di tujuh cekungan yang tersebar di seluruh
Indonesia. Tiga cekungan berada di Sumatera seperti Baong Shale, Telisa
Shale, dan Gumai Shale, dan empat cekungan terletak di Jawa dan
Kalimantan.
Selain itu, potensi shale gas juga terdapat di satu lahan berbentuk klasafet formation yang terletak di Papua.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon