Dalam memajukan produksi ponsel lokal, sikap pemerintah Indonesia
sangat berbeda dengan pemerintah China. Menurut Direktur Utama PT INTI,
Tikno Sutisna di China sendiri pemerintah mengeluarkan banyak insentif
untuk pengusaha ponsel mereka. Hal ini berbanding terbalik dengan
Indonesia yang justru diberatkan.
Untuk produksi ponsel di Indonesia, pengusaha dikenakan pajak untuk
impor bahan baku ponsel. Namun jika impor ponsel secara utuh maka tidak
dikenakan pajak sama sekali.
"Di China yang saya tahu dari beberapa teman teman contoh kalau dia
produk mampu di ekspor mereka dapat keringanan PPn (pajak), bahkan
beberapa perusahaan China jika menemukan teknologi baru dapat insentif
dari pemerintah," kata Tikno ketika berbincang dengan merdeka.com di
Jakarta, Rabu (18/9).
Selain itu, kepastian hukum di China juga jauh lebih baik
dibandingkan di Indonesia. Salah satunya sistem perburuhan atau
ketenagakerjaan. Di Indonesia, tenaga kerja lebih suka demo dibandingkan
bekerja.
"Jaminan hukum dulu, jangan demo melulu produktifitas rendah siapa
pengusaha ambil resiko. Kita pengen pekerja sejahtera tapi kita juga
tidak mau perusahaan hancur. Belum lagi masalah perizinan kalau mau
bikin pabrik bagaimana izinnya. UU ketenagakerjaannya. Ini terkait
semua," katanya.
PT INTI pernah produksi ponsel pintar IMO yang akhirnya tutup karena
tidak bisa bersaing di pasaran. Namun dia mengakui membangun industri
dalam negeri tidak semudah telapak tangan. Banyak kaitan antara ponsel,
komponen serta design yang harus menarik di mata masyarakat.
"Jangan disamakan dengan bikin barang terus bikin pabrik. Membangun
industri itu membangun ekosistem. Ada pabriknya ada produknya yang
dibuat kalau mau tumbuh ya industri komponen juga harus tumbuh,"
tutupnya.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon