Mantan
Presiden RI BJ Habibie menyatakan pentingnya menjadikan neraca jam kerja
sebagai indikator makro-ekonomi seperti halnya neraca perdagangan dan neraca
pembayaran.
"Sudah
saatnya neraca jam kerja sebagai indikator makro-ekonomi di samping neraca
perdagangan dan pembayaran, rebut kembali jam kerja yang saat ini dirampas
asing dengan merampas nilai tambah produk yang seharusnya milik rakyat
Indonesia," kata BJ Habibie di sela-sela Hari Teknologi Nasional
(Harteknas) tingkat Jabar di Gedung Sate Kota Bandung, Jumat (10/8/2012).
Baik
pemerintah maupun legislatif, menurut Habibie, perlu lebih proaktif peduli dan
bersungguh-sungguh dalam pemanfaatan produk dalam negeri dan perebutan jam
kerja.
Ia
mengkritisi pasar domestik yang begitu besar di bidang transportasi,
komunikasi, dan lainnya diserahkan pada produk impor yang mengandung jutaan jam
kerja untuk penelitian, pengembangan, dan produksi produk yang kita butuhkan.
"Kita
harus pandai memproduksi barang apa saja yang dibutuhkan di pasar nasional dan
memberi insentif kepada siapa saja yang memproduksi di dalam negeri,
menyediakan jam kerja, dan akhirnya lapangan kerja," katanya.
Menurut
Habibie, kesejahteraan meningkat, golongan menengah meningkat, dan pertumbuhan
meningkat pula, tetapi pemerataan belum berjalan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan.
Hal itu, kata dia, hanya mungkin bila jam kerja yang terkandung dalam semua produk yang dibutuhkan itu secara nyata diberikan kepada masyarakat madani Indonesia.
Hal itu, kata dia, hanya mungkin bila jam kerja yang terkandung dalam semua produk yang dibutuhkan itu secara nyata diberikan kepada masyarakat madani Indonesia.
Lebih
lanjut, Habibie yang juga teknokrat kebanggaan Indonesia, mencontohkan salah
satu manifestasi globalisasi dalam bidang ekonomi, antara lain pengalihan
kekayaan alam satu negara ke negara lain yang setelah diolah dengan nilai
tambah yang tinggi kemudian menjual produk-produk ke negara asalnya.
"Caranya sedemikian rupa sehingga rakyat harus 'membeli jam kerja' bangsa
lain," kata Habibie.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon