Karena
memakai sejumlah teknologi yang dipatenkan Motorola di sejumlah perangkat,
antara lain, game Xbox dan tablet Surface miliknya, raksasa software Microsoft
terancam harus membayar sejumlah besar biaya lisensi ke Google selaku pemilik
Motorola Mobility.
Google
mengakuisisi Motorola Mobile bulan Mei lalu seharga 12,5 miliar dollar AS.
Motivasinya antara lain untuk menguasai portofolio paten-paten komunikasi yang
dimiliki perusahaan itu.
Seorang
saksi ahli dari pihak Motorola Mobility hari Selasa (20/11/2012) lalu memberi
testimoni di pengadilan Seattle, AS, bahwa Microsoft akan memperoleh pendapatan
sebesar 94 miliar dollar AS sampai tahun 2017 dari penjualan produk-produk yang
mengandung paten Motorola.
Sidang
pengadilan federal yang berlangsung selama seminggu itu memeriksa berapa besar
royalti yang harus di bawah oleh Microsoft ke Google lewat Motorola Mobility.
Pihak
Motorola pun menuntut pembayaran royalti tahunan sebesar 4 miliar dollar AS
dari Microsoft untuk teknologi dengan paten-paten wireless dan video
Motorola yang dipakai perusahaan itu di produk-produknya.
Di
sisi lain, Microsoft bersikukuh hanya perlu membayar biaya lisensi sebesar 1
juta dollar AS per tahun.
Apabila
hakim memutuskan bahwa Google hanya berhak mendapat royalti dengan jumlah lebih
kecil, paten-paten Motorola yang dikuasainya akan kehilangan posisi tawar dalam
negosiasi lisensi Goolge dengan para rivalnya.
Perang paten
Industri
smartphone yang tumbuh pesat telah memicu serangkaian perang paten di
antara pemain-pemain besar yang terlibat di bisnis ini.
Sengketa
didasari alasan kepemilikan teknologi dan hak atas desain tertentu. Apple dan
Microsoft berseteru di pengadilan di seluruh penjuru dunia melawan Google dan
para partner raksasa internet itu, termasuk Samsung Electronics yang memakai
sistem operasi Android besutan Google di perangkatnya.
Apple
menuding Android sebagai jiplakan sistem operasi iOS miliknya, sementara
Microsoft mengklaim memiliki hak atas sejumlah fitur yang dipakai Android.
Sebagai
balasannya, Motorola dan beberapa produsen perangkat Android lain melancarkan
tuntutan hukum serupa.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon