Sabtu, 29 Juni 2013

Al Jazeera "Invasi" Amerika

Gedung Putih
Jaringan media asal Qatar, Al Jazeera, akan melebarkan sayapnya di Amerika Serikat dengan membuka stasiun televisi berita baru di negeri Paman Sam itu. Rencananya, peluncuran stasiun televisi baru ini akan dilakukan pada akhir Agustus mendatang.

Kantor berita Reuters, Jumat 28 Juni 2013, melansir, untuk dapat bersaing dengan stasiun televisi berita serupa di AS, seperti CNN dan Fox, Al Jazeera telah mempekerjakan sekitar 650 jurnalis. Kini, mereka telah pada tahap akhir proses penjadwalan program.

Kantor pusat mereka untuk jaringan media Al Jazeera di AS ditempatkan di kota New York. Untuk jaringan baru ini, menurut Direktur Eksekutif Operasi Internasional, Ehab Al Shihabi, jaringan Al Jazeera yang baru akan fokus kepada pemberitaan jurnalisme investigasi.

"Tayangan berita investigasi itu akan tampil dalam program berita selama dua jam antara pukul tujuh hingga sembilan malam," ujar Al Shihabi dalam Festival Ide Aspen 2013 yang digelar 26 Juni hingga 2 Juli 2013.

Al Jazeera akan mengudara di AS untuk kali pertama dan dapat disaksikan oleh 49 juta warga AS. Itu merupakan jumlah separuh dari penonton berita CNN.

Namun, mereka berharap akan terus meningkatkan layanan dan menggarap pangsa pasar yang lebih besar. Al Shihabi menyadari akan timbul permasalahan persepsi di kalangan pelanggan Al Jazeera dan dianggap sebagai stasiun berita kontroversial karena berinvestasi di AS.

Al Shihabi yakin, keraguan terhadap kualitas isi atau bias politik soal kegiatan operasional di AS akan segera hilang. Al Shihabi menyebut langkah Al Jazeera ini sebagai investasi yang serius, kendati dia tidak menyebut berapa nominal yang dibenamkan untuk memperluas jaringan di AS.

Sebagai bagian dari langkah investasi itu, Al Jazeera juga membeli stasiun televisi milik mantan Wakil Presiden Al Gore, Current TV, pada awal 2013. Hal ini dilakukan sebagai salah satu strategi dalam menghadapi ketatnya persaingan dengan beberapa stasiun televisi serupa seperti CNN, MSNBC, dan Fox News.

Sebelumnya, stasiun berita Al Jazeera telah memiliki sebuah layanan berita Bahasa Inggris yang terpisah bernama Al Jazeera English. Media ini berusaha untuk meraih pangsa pasar AS melalui internet, namun sejauh ini belum mendapatkan trafik yang memuaskan.

Al Jazeera juga telah menyiapkan untuk membuka kantor biro baru di beberapa kota yang menjadi kunci pemberitaan di AS. Media ini sebelumnya telah memiliki kantor berita di New York, Washington D.C., Los Angeles, Miami, dan Chicago.

Kendati didanai oleh pemerintah, namun cara kerja Al Jazeera tetap beroperasi mandiri.

Nama Al Jazeera mulai dikenal publik ketika di awal 2000-an mereka menayangkan sebuah video pidato pemimpin kelompok militan Al-Qaeda, Osama bin Laden. Tayangan tersebut ditonton oleh banyak pemirsa yang anti-Amerika khususnya setelah perang Irak terjadi.  

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon