 |
| SBY. |
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir
partai politik yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah. Salah satunya
soal kebijakan pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi
pekan lalu.
"Saya wajib mengucapkan terima kasih kepada Partai Demokrat. Terima kasih karena mendukung penuh dan pasang badan. Ketika pemerintah mengambil kebijakan dan keputusan sulit, Partai Demokrat tidak balik kanan, dan menghantam pemerintah," kata SBY saat membuka Rakornas Demokrat di Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (29/6).
SBY menilai, Demokrat selama ini telah menjalankan politik yang santun dan beretika. "Seperti kesatria yang siap mengambil risiko," ujarnya.
Selain itu, SBY juga menyindir partai politik yang kerap memanfaatkan momentum untuk membuat pencitraan. "Bukan politik yang sekadar dianggap pro rakyat, dengan imbalan dukungan pada Pemilu 2014," katanya.
SBY yakin, masyarakat Indonesia tidak akan tertipu dengan cara-cara pencitraan partai politik belakangan ini. Menurutnya, rakyat Indonesia sudah cerdas.
"Rakyat kita cerdas kalau ada yang bermain politik seperti itu. Itu bukan politiknya Partai Demokrat," ujarnya.
"Saya wajib mengucapkan terima kasih kepada Partai Demokrat. Terima kasih karena mendukung penuh dan pasang badan. Ketika pemerintah mengambil kebijakan dan keputusan sulit, Partai Demokrat tidak balik kanan, dan menghantam pemerintah," kata SBY saat membuka Rakornas Demokrat di Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (29/6).
SBY menilai, Demokrat selama ini telah menjalankan politik yang santun dan beretika. "Seperti kesatria yang siap mengambil risiko," ujarnya.
Selain itu, SBY juga menyindir partai politik yang kerap memanfaatkan momentum untuk membuat pencitraan. "Bukan politik yang sekadar dianggap pro rakyat, dengan imbalan dukungan pada Pemilu 2014," katanya.
SBY yakin, masyarakat Indonesia tidak akan tertipu dengan cara-cara pencitraan partai politik belakangan ini. Menurutnya, rakyat Indonesia sudah cerdas.
"Rakyat kita cerdas kalau ada yang bermain politik seperti itu. Itu bukan politiknya Partai Demokrat," ujarnya.
Mungkinkah yang dimaksud SBY adalah PKS?. Sebab, belakangan ini
hubungan Demokrat dengan PKS renggang lantaran partai pimpinan Anis
Matta itu menolak kebijakan pemerintah menaikkan BBM.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon