Jumat, 28 Juni 2013

Berdakwah dengan santun

Ustad Jefri al-Bukhro sedang berceramah.
Seperti inilah pidato disampaikan sejumlah kiai di Alun-alun Wijaya Kusuma, Kota Sampang, Madura, Jawa Timur. Isinya menghujat dan menuding ajaran Tajul Muluk sesat.

Bahkan, kata Agus Setiawan, pendamping pengungsi Syiah Sampang dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia (YLBHU), ada seruan buat membakar 168 orang di dalam Gedung Olah Raga Sampang karena mereka dianggap sesat.

"Isinya provokatif, banyak hujatan," kata Direktur Eksekutif YLBHU Hertasning Ichlas saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Jumat pekan lalu..

Sekitar 2.500 massa hadir malah bertakbir menjawab hujatan sesat bagi kaum Syiah. Padahal, sebelumnya mereka baru saja meminta ampun kepada Allah lewat acara istigasah.

Bukan seperti ini cara berdakwah diajarkan oleh Nabi Muhammad. Dia tidak pernah melontarkan hujatan atau kutukan, bahkan terhadap orang musyrik. Rasulullah juga tidak mudah menuding orang bidah, sesat, atau kafir.

Seperti hadis diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: "Aku tidak diututs untuk (melontarkan) kutukan, tetapi sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat."

Dalam hadis lainnya, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa berkata kepada saudaranya 'hai kafir', maka ucapan itu akan mengenai salah satu dari keduanya." (diriwayatkan oleh Bukhari).

Allah juga tidak suka pendakwah berlaku kasar dan mencela, seperti firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 159: "Maka disebabkan rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu"

Dalam surat Al-Qalam ayat 11, Allah menyatakan, "Jangan pula engkau mematuhi orang suka mencela, berjalan membuat adu domba."

Kesantunan berdakwah inilah membuat Islam indah. Alhasil, orang-orang suka memaki, menyalahkan orang, atau bahkan menyebut orang sesat sembarangan, berperan memperburuk citra agama dibawa Rasulullah.

Perlu diingat, iman seseorang tersembunyi dalam hati dan hanya Allah mengetahui isi hati semua manusia.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon